Salah
satu faktor penyebab kebakaran rumah adalah akibat hubungan pendek listrik atau
biasa dikenal dengan istilah korsleting
(Belanda: kortsluiting). Korsleting
adalah suatu hubungan dengan tahanan listrik yang sangat kecil, mengakibatkan
aliran listrik yang sangat besar dan bila tidak ditangani dapat menimbulkan
ledakan dan kebakaran. Dan jika kebakaran sudah melanda maka kerugianlah yang
diderita. Bagaimana korsleting bisa menyebabkan kebakaran?
Sebelum
memahami proses terjadinya kebakaran, terlebih dahulu kita pahami soal sirkuit
listrik. Secara umum sirkuit listrik terdiri dari 3 unsur, yaitu power supply, kabel dan hambatan. Power
Supply adalah sumber utama listrik, seperti baterai, genset dan listrik dari
PLN. Kabel berfungsi untuk menyalurkan/mengalirkan listrik. Sebuah kabel
biasanya terdiri dari (serat) tembaga dan pelapis sebagai pelindung. Sedangkan
hambatan, seperti namanya, berfungsi menghambat arus listrik. Biasa dikenal
dengan istilah resistor. Listrik yang
mengalir dalam suatu konduktor, energinya ada yang terkonversi menjadi panas.
Semakin besar energi listrik yang mengalir, semakin banyak panas yang
dihasilkan. Jika arus listrik tidak dihambat, maka listrik tersebut
menghasilkan panas yang dapat bersifat destruktif sehingga terjadilah
kebakaran. Karena itu, dalam setiap sirkuit listrik harus ada hambatan
Dalam
instalasi listrik rumah, biasanya beberapa kabel ditumpuk jadi satu.
Sebagaimana diketahui, setiap kabel selalu dilindungi dengan pelindung berbahan
karet. Bisa jadi beberapa pelindung kabel-kabel itu rusak, mungkin karena
digigit tikus atau karena proses instalasinya kurang baik. Kerusakan itu dapat
menyebabkan beberapa helai serat kabel mencuat keluar dan menyentuh serat kabel
lain. Inilah hubungan pendek listrik; dan hubungan ini tidak ada hambatan di
antara keduanya. Hubungan ini tidak hanya menghasilkan panas yang luar biasa,
melainkan juga percikan bunga api. Api kemudian menjalar ke lapisan karet
(pelindung kabel), lalu menjalar ke bagian rumah lainnya. Terjadilah kebakaran.
Demikianlah
gambaran tentang bahaya hubungan pendek listrik. Secara sederhana bisa
dikatakan bahwa hubungan pendek listrik terjadi karena ada dua kabel berdekatan
tanpa pelindung dan tanpa hambatan. Kedekatan tersebut menghasilkan panas yang
akhirnya menciptakan api. Dari sinilah kebakaran tercipta.
Ternyata hubungan pendek itu berbahaya bukan hanya pada listrik saja, melainkan juga pada manusia. Hubungan pendek ini dimengerti sebagai hubungan atau relasi yang sangat dekat/rapat. Sama seperti dalam listrik, hubungan pendek ini berbahaya karena jarak dua serat kabel berlainan, tanpa pelindung atau hambatan, sangat rapat. Kenapa relasi dekat antar sesama manusia itu berbahaya?
Relasi pertemanan atau persahabatan antar dua orang, jika terlalu dekat/rapat membuat mereka tidak bisa melihat atau menilai secara benar. Kedekatan membuat mereka “buta” atau rabun. Coba tempelkan sebuah bacaan (koran atau buku bacaan lain) di depan mata. Apakah tulisan bacaan itu dapat dibaca dengan jelas? Bisa dipastikan kita tidak dapat membacanya dengan jelas, karena huruf-huruf bacaan terlihat kabur. Harus ada jarak antara mata dengan tulisan bacaan. Jarak itu membuat kita bisa membacanya dengan jelas dan nyaman.
Demikian pula dalam relasi pertemanan atau persahabatan. Kedekatan membuat kita tidak bisa menilai teman atau sahabat dengan jelas. Sekalipun teman atau sahabat kita berbuat salah, karena kedekatan tadi, kita tidak bisa melihatnya sehingga yang terjadi kita akan membelanya. Kedekatan membuat kita tidak bisa melihat teman atau sahabat dengan jelas, sehingga walaupun teman atau sahabat salah, kita akan membelanya, menyatakan bahwa dia benar. Dengan kata lain, hubungan pendek (baca: rapat) membuat orang susah melihat keburukan atau kesalahan teman atau sahabat; yang ada hanya baik dan benar.
Hal ini tidak hanya terjadi pada relasi pertemanan atau persahabtan saja, tetapi terjadi juga dalam segala aspek relasi. Kedekatan orangtua dan anak membuat orangtua selalu membela anaknya, sekalipun di sekolah anaknya berbuat salah. Seorang imam, ketika punya relasi dekat dengan salah satu umat atau keluarga, sering membuat mereka tidak bisa melihat kebenaran. Jika ada kesalahan pada umat atau keluarga, pastor akan membela; demikian pula sebaliknya.
Hubungan pendek tidak hanya berbahaya pada relasi pertemanan atau persahabatan saja, tetapi juga pada relasi pacaran. Sebagaimana dalam listrik, hubungan pendek menghasilkan panas, demikian pula hubungan yang dekat pada relasi pacaran akan menghasilkan panas asmara yang membara. Jika pada listrik panas terkonversi menjadi api, pada relasi pacaran panas ini akan terkonversi menjadi nafsu, sehingga terciptalah hubungan seks di luar pernikahan. Maka, muncullah seks pra-nikah, MBA (marriage by accident) dan perkawinan di usia dini. Jika ini terjadi pada anak sekolah, maka putus sekolah adalah hasilnya.
Sangat jelas bahwa hubungan pendek, baik pada listrik maupun pada manusia sangat berbahaya. Karena itu, kita harus hati-hati. Jika pada listrik dibutuhkan pelindung kabel dan hambatan, maka hal itu dibutuhkan juga pada manusia. Pelindung itu adalah iman. Sedangkan hambatan itu adalah jarak. Harus ada jarak dalam berelasi, baik itu relasi pertemanan atau persahabatan maupun relasi pacaran. Tanpa mengambil jarak, maka relasi dekat itu akan membahayakan diri kita.
Toboali,
24 Agustus 2017
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar