Yesus
tidak meminta manusia untuk hanya merenung tentang gambaran-Nya, tapi juga
mengenal dan mencintai Dia secara nyata dalam diri orang-orang yang menderita
seperti Dia, kata Paus Fransiskus. Yesus hadir dalam diri saudara dan saudari
kita yang mengalami penderitaan seperti yang Dia alami, yakni menderita karena
kerja paksa, menderita karena masalah keluarga, karena penyakit, karena perang
dan terorisme, karena senjata yang siap untuk menyerang, ungkap Paus Fransiskus
dalam misa Minggu Palma (9 April 2017).
Paus,
yang getol menyuarakan perlawanan terhadap korupsi, juga mengungkapkan
kesedihannya atas serangan teroris di Swedia dan Mesir, dan menyerukan agar
mereka yang menabur ketakutan, kekerasan dan kematian, termasuk juga pembuat
dan pedagang senjata, agar bertobat. Dalam doanya bagi mereka yang menderita
karena serangan-serangan tersebut, Paus menyampaikan ucapan turut berdukacita
kepada Yang Mulia Paus Tawadros, Gereja Koptik dan seluruh warga Mesir.
Sedikitnya
44 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan bom pada 9 April
terhadap dua Gereja Ortodox di Mesir ketika umat Kristen Koptik berkumpul untuk
merayakan Minggu Palma. Serangan di Swedia terjadi dua hari sebelumnya dimana
sebuah truk menabrak kerumunan warga di luar toko swalayan di pusat ibukota Stockholm,
dan menewaskan 4 orang serta melukai 15 orang.
Paus Fransiskus mendoakan semua korban, termasuk mereka yang terkena dampak perang. Puluhan
ribu orang membawa daun palem dan zaitun mengikuti perarakan bersama Paus di
Basilika St. Petrus yang menandai awal Pekan Suci.
sumber:
Ucan Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar