Sekitar
pertengahan November lalu, sebuah yayasan Vatikan yang menangani korban
peperangan dan pertikaian memberikan laporan tahunannya. Salah satu butir
laporan itu adalah bahwa gerakan islam ekstremis mengancam kebebasan beragama
di beberapa belahan dunia. Kelompok ini akan siap melakukan aksi “genosida”,
melenyapkan komunitas agama lain. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan
timbulnya gelombang pengungsian.
Fenomena
ini seakan kembali menegaskan gambaran teroris yang selalu dilekatkan dengan
islam. Memang banyak umat islam selalu mengatakan bahwa ketika orang
mengidentikkan islam dengan teroris, orang-orang ini dicap sebagai islam
phobia. Sementara itu, tidak ada tindakan untuk meyakinkan orang non muslim
untuk tidak perlu takut dengan islam.
Kekerasan
dengan mengatas-namakan agama, yang akhir-akhir ini diidentikkan dengan islam,
menjadi keprihatinan tersendiri bagi Karen Armstrong. Berangkat dari keprihatinan
tersebut, Armstrong menulis 3 buku, salah satunya berjudul: Holy War: The Crusades and Their Impact on
Today’s World.
Tulisan
berikut ini mencoba mengulas dan mengkritisi buku yang ditulis oleh Karen
Armstrong ini. Lebih lanjut mengenai ulasannya, silahkan baca di sini: Budak Bangka: Tinjauan Buku Perang Suci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar