SANTO STEFANUS, MARTIR PERTAMA
Hari ini tidak sama dengan
hari kemarin (25 Desember). Sukacita dan kegembiraan hari kemarin karena
kelahiran Yesus Kristus, seolah sirna seketika dengan tragedi iman, yaitu
pembunuhan atas Diakon Stefanus. Hari ini kemartiran Stefanus dirayakan Gereja.
Satu-satunya sumber
informasi terpercaya tentang Stefanus adalah Kisah Para Rasul bab 6 dan 7. Di dalamnya
Stefanus ditampilkan sebagai orang beriman yang kokoh dan penuh Roh Kudus, dan
salah satu orang yang diangkat oleh keduabelas Rasul untuk memangku jabatan
diakon atau pelayan meja, barangkali sebagai pengurus rumah tangga jemaat. Ia seorang
Kristen Yahudi yang tinggal di Yerusalem, dan bisa berbahasa Yunani.
Stefanus pandai berpolemik
dan sangat radikal dalam pandangannya mengenai tradisi-tradisi serta
lembaga-lembaga Yahudi. Ketika berada di hadapan Sanhendrin, ia dengan tegas
membantah semua tuduhan kaum Farisi, dan membuka karya misionernya di antara
orang-orang Yahudi. Pembelaannya diperkuat dengan mengutip kata-kata Kitab Suci
yang melukiskan kebaikan hati Yahweh kepada Israel dan ketidaksetiaan Israel
sebagai “bangsa terpilih” kepada Yahweh. Oleh karena itu, ia diseret ke luar
tembok kota Yerusalem dan dirajam sampai mati oleh pemimpin-pemimpin Yahudi
yang tidak mampu melawan hikmatnya yang diilhami oleh Roh Kudus.
Senjata utama untuk melawan
musuhnya ialah cintanya akan Tuhan. cinta itu demikian kuat mendorongnya untuk
bersaksi tentang Kristus, meskipun ia harus menghadapi perlawanan yang kejam
dari musuh-musuhnya. Bahkan sampai saat terakhir hidupnya di dalam penderitaan
sekian hebatnya, ia masih sanggup mengeluarkan kata-kata pengampunan, “Tuhan,
janganlah dosa ini Engkau tanggungkan kepada mereka itu.”
Laporan tentang pembunuhan Stefanus
itu menyatakan bahwa Saulus (yang kemudian menjadi Paulus, Rasul bangsa kafir)
hadir di sana dan memberi restu terhadap pembunuhan itu. namun apa yang terjadi
atas Saulus di kemudian hari? Sebagai pahala besar bagi Stefanus ialah bahwa
Saulus musuhnya yang utama serta penghambat ulung Gereja, bertobat dan menjadi Paulus,
rasul terbesar bagi kaum kafir. Stefanus mati sebagai martir kira-kira tahun
34.
sumber:
Iman Katolik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar