Renungan
Hari Sabtu Biasa XXXI, Thn B/I
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus
memberikan sebuah pengajaran mengenai mamon. Tuhan Yesus berkata, “Kamu tidak
dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (ay. 13). Dikatakan bahwa
pernyataan ini secara tidak langsung ditujukan kepada kaum Farisi, yang
terkenal sebagai hamba uang. Sebagaimana diketahui, orang-orang Farisi termasuk
kelompok religius. Hidup mereka terarah kepada aturan-aturan keagamaan. Akan tetapi,
di balik semuanya itu mereka mengincar kekayaan. Agama hanyalah sebagai sarana
untuk mendapatkan harta kekayaan. Sikap inilah yang dikritik oleh Tuhan Yesus,
karena yang dikehendaki Tuhan adalah hidup yang terarah kepada Allah.
Hidup yang terarah kepada
Allah ditampilkan Paulus dengan sederhana dalam bacaan pertama. Dalam suratnya
kepada jemaat di Roma, Paulus banyak menyampaikan salam, baik kepada maupun
dari pribadi-pribadi, yang hidup bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk
kemuliaan Allah. Mulai dari Priskila dan Akwila, rekan sekerja
dalam Kristus Yesus (ay. 3), hingga Erastus dan Kwartus (ay. 23). Kepada mereka
semuanya itu Paulus menegaskan sikapnya, yaitu kemuliaan Allah sampai
selama-lamanya. Di sini Paulus mau mengajak umat untuk hanya berpegang dan
setia kepada Kristus.
Hidup manusia penuh dengan
pilihan. Jika salah memilih, maka dapat berakibat buruk. Demikian pula dalam
hidup beriman. Kita dihadapkan pada dua pilihan: Allah atau Mamon. Kita diminta
untuk menentukan satu pilihan. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk
menjatuhkan pilihan pada Allah. Bagi Dia-lah kemuliaan sampai selama-lamanya. Akan
tetapi perlu disadari bahwa pilihan itu menuntut konsekuensi, yaitu kesetiaan.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar