Renungan
Hari Rabu Biasa XXXII, Thn B/I
Bacaan pertama hari ini
diambil dari Kitab Kebijaksanaan. Di dalam kitabnya penulis menyampaikan apa
yang dikehendaki Allah bagi para raja dan para penguasa di ujung-ujung bumi. Penulis
mengingatkan mereka bahwa kekuasaan dan pemerintahan yang mereka dapat berasal
dari Allah (ay. 3). Oleh karena itu, mereka diharapkan tidak hanya bertanggung
jawab atas kuasa yang mereka terima, melainkan juga diminta untuk hidup menurut
kehendak Allah (ay. 4). Melaksanakan tugas demi kesejahteraan rakyat merupakan
wujud sederhana pertanggungjawaban dan terima kasih kepada Tuhan atas pemberian
kuasa itu.
Dalam Injil hari ini pun Tuhan
Yesus menyinggung soal tanggung jawab atas anugerah yang didapat. Salah satu
bentuk tanggung jawab itu adalah berterima kasih. Hal ini dicontohkan melalui
kisah penyembuhan 10 orang kusta. Dari 10 orang kusta yang sembuh itu, hanya
satu orang saja yang datang kembali kepada Tuhan Yesus untuk menghaturkan
terima kasih. Ironisnya, orang itu adalah orang asing. Di sini Tuhan Yesus mau
mengajarkan supaya orang tahu berterima kasih atas karunia yang telah diterima.
Terima kasih adalah dua kata
yang sangat mudah diucapkan, namun sulit diwujud-nyatakan. Mengucapkan kata
terima kasih atas apa yang kita telah terima merupakan tindakan mulia sekalipun
sangat sederhana. Dengan mengucapkan kata terima kasih, kita telah mewujudkan
rasa hormat kita kepada sang pemberi dan juga atas apa yang kita terima. Sikap inilah
yang mau disampaikan sabda Tuhan hari ini. Tuhan menghendaki supaya kita tidak
lupa melakukan hal ini dalam kehidupan, karena sadar atau tidak, kita sering
kali menerima anugerah-anugerah, baik dari Tuhan maupun sesama. ***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar