Renungan
Hari Jumat Biasa XXXII, Thn B/I
Seperti kemarin, sabda Tuhan
hari ini mau berbicara soal kebijaksanaan. Dalam bacaan pertama, yang diambil
dari Kitab Kebijaksanaan diungkapkan bahwa orang dapat menemukan dan mengenal
Allah dalam alam ciptaan melalui kebijaksanaan. Untuk itu dibutuhkan mata iman
agar dapat melihat Allah di dalam kebesaran dan keindahan alam semesta. Mata
iman dapat dilatih dalam keheningan dan ketenangan sehingga hati dan budi hanya
terfokus pada Allah semata. Jika masih disibukkan dengan urusan-urusan duniawi,
maka sekalipun melihat mereka tetap tidak menemukan.
Tuhan Yesus, dalam Injil
hari ini, juga mengajak pendengarnya untuk bijaksana dalam menyikapi
tanda-tanda zaman. “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.” (ay.
37). Tanda-tanda zaman selalu dikaitkan dengan malapetaka dan kematian. Namun Tuhan
Yesus menasehati agar mereka tidak perlu cemas dan takut. Tuhan Yesus meminta
mereka untuk bijaksana dalam menyikapi kematian. “Barangsiapa berusaha
memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya.” (ay. 33).
Ada kehidupan ada kematian.
Ini sebuah fakta tak terbantah. Setiap manusia yang hidup pasti akan mati.
Kematian merupakan pintu masuk kepada kehidupan berikutnya. Ada banyak orang
berusaha memelihara hidupnya agar abadi. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita
untuk bersikap bijaksana, baik dalam menyikapi kehidupan dan juga kematian.
Dalam kehidupan, kita diajak untuk bisa berjumpa dengan Tuhan, sang pencipta
kehidupan. Tentang kematian, kita diajak untuk tidak perlu takut dan cemas.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar