Renungan
Hari Selasa Biasa XIV, Thn B/I
Bac
I Kej 32: 22 – 32; Injil Mat 9: 32 – 38;
Kitab Kejadian, yang menceritakan tentang kehidupan Yakob, masih menjadi bacaan pertama hari ini. Dikisahkan bahwa pada suatu malam, Yakob bergulat dengan seorang laki-laki hingga fajar menyingsing. “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” (ay. 26). Demikian kata Yakub kepada lawan bergumulnya. Sekalipun mereka bertarung, Yakub tetap ingin mendapatkan berkat dari orang tersebut yang adalah Tuhan. Ada semangat juang dan tekad dalam diri Yakub untuk mendapatkan sesuatu yang baik bagi hidupnya.
Hal senada juga
ditekankan dalam Injil. Tuhan Yesus mengajak orang untuk datang
kepada-Nya demi mendapatkan rahmat kesembuhan dan kebaikan. Orang bisu dibawa
menghadap Tuhan Yesus dan ia menerima kesembuhan. Ada banyak orang yang sebenarnya
membutuhkan rahmat dan berkat, namun ada juga keterbatasan. Tuhan Yesus
membutuhkan orang lain untuk menjadi “penyalur” rahmat dan berkat bagi sesama.
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.” (ay. 37)
Manusia membutuhkan berkat
dari Tuhan. Sabda Tuhan mengajarkan bahwa untuk mendapatkan berkat itu dibutuhkan
usaha dan perjuangan. Kita harus datang kepada Tuhan. Akan tetapi, selain membutuhkan berkat dari Tuhan, manusia juga
dibutuhkan untuk menyalurkan berkat Tuhan. Sabda Tuhan hari ini menyadarkan
diri kita bahwa berkat Tuhan itu baik dan penting, baik bagi hidup kita maupun sesama.
Tuhan menghendaki agar setelah kita menerima berkat dari Tuhan, hendaklah kita
juga mau membantu menyalurkan berkat Tuhan itu kepada sesama. Tuhan tidak mau kita menjadi egois dalam menikmati rahmat Tuhan. Rahmat dan berkat Tuhan memiliki nilai sosial***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar