Renungan
Hari Selasa Biasa XIII, Thn B/I
Bac
I Kej 19: 15 – 29; Injil Mat 8: 23 – 27;
Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kitab Kejadian, menampilkan kisah isteri Lot yang menjadi tiang garam. Cerita ini merupakan kisah yang cukup populer bagi anak-anak sekolah minggu. Diceritakan bahwa Allah memanggil Lot beserta keluarganya untuk keluar dari kotanya yang sudah rusak moralnya. Allah ingin membinasakan kota itu beserta penduduknya, kecuali keluarga Lot. Allah sendiri menuntun mereka. Keselamatan akan terjadi jika mereka percaya kepada Allah. Tindakan isteri Lot yang menoleh ke belakang selain mengungkapkan ketidakpercayaan, juga menunjukkan keterikatan pada dosa.
Dalam Injil hari ini juga
dikisahkan tentang kepercayaan. Para murid mengalami tantangan dan cobaan hidup
dalam badai gelombang danau. Mereka merasa ketakutan, padahal Tuhan Yesus ada
beserta mereka. Ketakutan itu memperlihatkan bahwa mereka tidak percaya. Sikap
tidak percaya inilah yang dikecam Tuhan Yesus. Memang dalam kisah ini
ketidak-percayaan mereka tidak mendatangkan petaka seperti isteri Lot, karena
mereka adalah saksi Tuhan Yesus kemudian hari.
Dalam kehidupan, kita sering
mengalami situasi badai. Situasi ini terkadang membuat kita takut. Terkadang ketakutan
membuat orang kehilangan akan iman kepercayaan kepada Tuhan. Pada hari ini
sabda Tuhan menghendaki kita untuk menaruh kepercayaan kepada-Nya. Di saat
badai melanda hidup dan ketakutan menerjang, hendaklah kita tetap percaya
kepada Tuhan. Dengan percaya kepada Tuhan maka kita tidak lagi menoleh ke
tempat lain. Percaya kepada Tuhan berarti kita menyerahkan hidup kita kepada
penyelenggaraan ilahi-Nya. Dengan percaya inilah kita akan mendapatkan
keselamatan.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar