Renungan Hari Senin sesudah
Minggu Palma, Thn B/I
Bac I Yes 42: 1 – 7; Injil Yoh 12: 1 – 11;
Hari ini bacaan pertama diambil dari Kitab
Nabi Yesaya. Dalam kitabnya, Nabi Yesaya menyampaikan nubuat Allah tentang
seorang hamba, yang kepadanya Allah berkenan. Hamba Allah ini dipanggil untuk
menyelamatkan umat manusia, membuka mata orang buta, dan membebaskan
orang-orang tahanan. Apa yang disampaikan Yesaya merujuk kepada Tuhan Yesus,
karena memang Tuhan Yesus adalah Hamba Allah. Allah berkenan kepada-Nya. Dapatlah
dikatakan bahwa gambaran Nabi Yesaya tentang hamba Allah itu terpenuhi dalam
diri Tuhan Yesus.
Dalam Injil Tuhan Yesus ditampilkan tak
lama lagi akan masuk ke dalam kisah sengsara dan kematian. Hal ini terlihat
dari peristiwa pengurapan dengan minyak narwastu murni oleh Maria, saudari
Lazarus. Minyak narwastu, selain sebagai minyak wangi biasa, dapat juga
digunakan orang untuk mengurapi orang yang sudah meninggal. Karena itulah,
seperti yang dikatakan Tuhan Yesus, peristiwa itu “mengingat hari
penguburan-Ku” (ay. 7). Tak lama lagi Tuhan Yesus akan berpisah dengan para
murid-Nya. Tugas-tugas lain akan menjadi tugas para murid, termasuk
memperhatikan orang-orang miskin.
Selain mau menegaskan pemenuhan nubuat
Nabi Yesaya dalam diri Tuhan Yesus, sabda Tuhan hari ini juga mau menegaskan
akan kematian-Nya yang tak lama lagi. Kematian itu merupakan jalan hidup. Tuhan
Yesus sudah mengetahuinya. Namun Dia tidak lari. Dalam dan lewat kematian-Nya
itu, Tuhan Yesus mau mengingatkan kita bahwa kita hendaknya melanjutkan karya-Nya,
sebagaimana yang dikatakan-Nya kepada para murid. Kematian Tuhan Yesus bukan
hanya untuk ditangisi, melainkan untuk melanjutkan karya misi-Nya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar