SANTO YONAH DAN BERIJESU, MARTIR
Sumber
lain mengatakan nama mereka adalah Jonas dan Barachisius. Riwayat masa kecil
mereka tidak diketahui dengan pasti. Yang jelas kedua kakak beradik ini hidup
pada abad IV, saat Raja Sapor menjadi Raja Persia.
Pada
saat Persia dikuasai Raja Sapor, umat Kristen mengalami penganiayaan hebat. Raja
Sapor menghancurkan gereja-gereja dan biara-biara. Mendengar adanya
penganiayaan terhadap orang Kristen, Jonas dan Barachisius datang menolong dan
menyemangati mereka. Jonas dan Barachisius mengajak mereka untuk tetap setia
kepada Kristus.
Meski
tahu bahwa dirinya bisa juga ditangkap seperti saudara-saudara lainnya, kedua
kakak beradik ini tidak gentar. Mereka terus melayani umat Kristen yang
ditangkap dan dipenjarakan. Hati keduanya terlalu dipenuhi kasih bagi sesama sehingga
nyaris tak ada ruang untuk memikirkan diri sendiri.
Namun
akhirnya kedua bersaudara ini ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Mereka
diancam akan dianiaya dan dihukum mati jika tidak menyembah matahari, bulan,
api dan air. Keduanya dengan tegas menolak untuk menyembah dewa-dewi bangsa
Persia. Mereka hanya mau menyembah Allah yang benar dan esa.
Karena
penolakan itu Jonas dan Barachisius harus mengalami banyak penderitaan. Akan tetapi
mereka tekun berdoa. Mereka tetap menanggung siksa aniaya yang dahsyat karena
tidak mau menyangkal imannya. Akhirnya, pada tahun 327, keduanya dijatuhi
hukuman mati, namun mereka menyambutnya dengan sukacita. Mereka menyerahkan
nyawanya kepada Yesus.
by: adrian,
dari berbagai sumber
Baca
juga riwayat orang kudus 29 Maret:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar