Renungan Hari Sabtu
Biasa III, Thn B/I
Bac I Ibr 11: 1 – 2, 8 – 19; Injil Mrk 4: 35 – 41;
Hari ini Injil menampilkan kisah Tuhan Yesus bersama para
murid-Nya yang diterjang badai di danau. Dikatakan bahwa saat badai melanda,
Tuhan Yesus tidur tenang-tenang, sementara para murid berjuang dalam ketakutan.
Mereka akhirnya membangunkan Tuhan Yesus dan Dia akhirnya menenangkan badai. Tuhan
Yesus mencela ketidakpercayaan mereka sehingga mereka hidup dalam ketakutan. Ada
korelasi antara tidak percaya dan takut. Tidak percaya kepada Yesus melahirkan
ketakutan. Di sini terlihat jelas bahwa para murid kurang beriman kepada-Nya.
Sejalan dengan apa yang disampaikan Injil di atas, penulis
Surat kepada Orang Ibrani, dalam bacaan pertama, berbicara tentang iman. Bagi penulis,
iman merupakan dasar pengharapan (ay. 1). Karena harapan yang dilandasi iman
ini membuat apa yang tak mungkin menjadi mungkin. Penulis menampilkan tokoh
Abraham untuk mendukung pernyataannya. Di sana terlihat iman Abraham yang
menyerahkan seluruh hidupnya kepada penyelenggaraan ilahi.
Sabda Tuhan hari ini berbicara tentang iman. Tuhan menghendaki
supaya kita memiliki iman kepada-Nya. Beriman kepada Tuhan berarti kita percaya
kepada-Nya dan juga mempercayakan diri kita kepada-Nya. Dalam kehidupan kita akan
selalu mendapatkan tantangan dan cobaan. Tantangan dan cobaan yang berdampak
pada penderitaan hidup, bisa mengurangi kadar iman, bahkan melenyapkannya. Tak jarang hal itu membuat kita menjadi takut. Melalui
sabda-Nya, Tuhan meminta kita tetap beriman kepada-Nya. Kita tak perlu takut
dan cemas. Tuhan sendiri yang akan membantu kita mengatasi badai dalam hidup
kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar