Renungan Hari Rabu
Biasa XXII, Thn A/II
Bac I 1Kor 3: 1 – 9; Injil Luk 4: 38 – 44;
Injil hari ini menampilkan kisah Tuhan Yesus di kampung mertua
Petrus. Di sini Tuhan Yesus banyak melakukan mujizat, termasuk menyembuhkan
mertua Petrus yang sedang sakit demam. Melihat aneka mujizat yang dilakukan
Yesus itu, warga sekampung menginginkan agar Yesus tidak meninggalkan mereka. Terbersit rasa egois dalam diri warga sekampung Petrus. Orang-orang
ini mau terus memiliki Yesus dengan segala mujizat-Nya. Mereka tidak ingin
kebaikan Yesus dinikmati orang lain. Karena itu Yesus menyatakan bahwa perutusan-Nya
tidak hanya sebatas satu kelompok saja, melainkan terbuka bagi orang lain.
Apa yang diinginkan warga kampung mertua Petrus menunjukkan
bahwa mereka masih bersifat duniawi. Inilah yang dikatakan Paulus dalam
suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus. Bagi Paulus, mereka adalah
manusia duniawi, karena mereka hanya memikirkan kepentingan pribadinya. Manusia
duniawi ini juga terdapat dalam jemaat Korintus. Semangat manusia duniawi ini
akan merusak kesatuan jemaat. Karena itu, Paulus mengajak umat untuk
menanggalkan keduniawian manusianya dan mengenakan manusia rohani. Manusia rohani
tidak akan hidup dalam semangat ego atau kelompok, melainkan dalam kebersamaan sebagai
satu kawanan Allah.
Dalam kehidupan, kita sering menunjukkan aspek keduniawian
kita. Kita cenderung mementingkan ego sendiri atau kelompok kita ketimbang
kepentingan dan kebaikan umum. Kita selalu ingin menguasai apa yang kita suka
dan cenderung kita nikmati sendiri tanpa mau berbagi kepada sesama. Sabda Tuhan
hari ini hendak mengubah kebiasaan ini. Tuhan menghendaki agar kita mau dan
berani menanggalkan semangat egoisme dan kelompokisme serta mengutamakan
kepentingan dan kebaikan bersama. Kita diajak untuk mau berbagi rahmat dan
berkat dari Tuhan kepada sesama.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar