FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP-DIRI YANG UMUM PADA AKHIR
MASA KANAK-KANAK
Kondisi Fisik
Kesehatan yang buruk dan cacat-cacat fisik menghalangi anak
untuk bermain dengan teman-teman dan menyebabkan anak merasa rendah diri dan
terbelakang.
Bentuk Tubuh
Anak yang terlalu gemuk atau terlalu kecil menurut usianya
tidak mampu mengikuti teman-temannya sehingga mengakibatkan perasaan rendah
diri.
Nama dan Julukan
Nama yang mengakibatkan cemoohan atau yang menggambarkan
status kelompok minoritas dapat mengakibatkan perasaan rendah diri. Julukan yang
diambil dari kelucuan fisik atau sifat kepribadian dapat menimbulkan rendah
diri dan dendam.
Status Sosial
Ekonomi
Kalau anak merasa bahwa ia memiliki rumah yang lebih baik,
pakaian yang lebih bagus dan alat-alat bermain yang lebih baik daripada apa
yang dimiliki teman-teman sebayanya, ia akan merasa lebih tinggi. Sebaliknya,
kalau anak merasa bahwa status sosial ekonominya lebih rendah daripada
teman-teman sebayan, ia cenderung merasa rendah diri.
Lingkungan Sekolah
Penyesuaian diri yang baik didukung oleh guru yang kompoten
dan yang penuh pengertian. Sedangkan guru yang menerapkan disiplin yang
dianggap tidak adil oleh anak atau yang menentang anak akan member pengaruh
yang berbeda.
Dukungan Sosial
Dukungan atau kurangnya dukungan dari teman-teman
mempengaruhi kepribadian anak melalui konsep diri yang terbentuk. Yang paling
terpengaruh adalah anak yang sangat popular dan anak yang terkucil.
Keberhasilan dan
Kegagalan
Berhasil menyelesaikan tugas-tugas memberikan rasa percaya
diri dan menerima diri sendiri, sedangkan kegagalan menyebabkan timbulnya
perasaan kurang mampu. Semakin hebat kegiatannya, semakin besar pengaruh
keberhasilan atau kegagalan terhadap konsep diri. Kegagalan yang berulang-ulang
menimbulkan akibat yang merusak pada kepribadian anak.
Seks
Anak perempuan menyadari bahwa peran seks yang harus
dijalankan lebih rendah daripada peran anak laki-laki, dan kesadaran ini
menyebabkan menurunkan penilaian diri. Anak menerima penilaian masyarakat
terhadap perannya sebagai sesuatu yang lebih rendah sehingga anak menilai
dirinya kurang.
Inteligensi
Inteligensi yang sangat berbeda dari yang normal akan
memberikan pengaruh buruk kepada kepribadian. Anak yang inteligensinya kurang
dari rata-rata merasakan kekurangannya dan merasakan adanya sikap yang menolak
dari kelompok. Akibatnya anak menjadi malu, tertutup dan acuh tak acuh atau
anak menjadi agresif terhadap teman-teman yang menolak dirinya. Anak dengan
tingkat keceerdasan yang sangat tinggi juga cenderung mempunyai konsep diri
yang buruk. Ini sebagian karena orang tua mengharapkan terlalu banyak dari anak
sehingga ia merasa gagal, dan sebagian lagi karena sikap teman-teman yang
kurang baik karena ia sering kali menjadi sombong dan kurang sabar terhadap
teman-teman yang kurang pandai.
sumber: Elizabeth B.
Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 173.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar