Renungan Hari Kamis
Biasa XV, Thn A/II
Bac I Yes 26: 7 – 9, 12, 16 – 19; Injil Mat 11: 28 – 30;
Baik dalam bacaan pertama maupun dalam Injil hari ini
terdapat ajakan untuk belajar; dan sumber belajarnya adalah Tuhan. Dalam bacaan
pertama, Yesaya menampilkan Tuhan sebagai sosok hakim yang adil. Karena itu,
umat menantikan saat Tuhan menjalankan penghakiman itu. Umat yang jalannya
lurus, tentulah tidak akan merasa gentar karena damai sejahtera akan
didapatnya. Tuhan telah menyediakan damai sejahtera bagi umat-Nya. Dalam
penghakiman itulah, umat dapat belajar dari Tuhan tentang apa yang benar. Tentu
pelajaran ini bukan semata untuk dirinya sendiri, melainkan diterapkan dalam
hidup, sebagaimana yang Tuhan contohkan.
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus meminta umat untuk belajar
dari Dia. Yang dipelajari adalah sikap hidup Tuhan Yesus yang lemah lembut dan
rendah hati. Umat diminta untuk sama seperti sikap Tuhan Yesus sehingga dengan
demikian ia “akan mendapat ketenangan.” (ay. 29). Terkesan bahwa pelajaran
Yesus ini ditujukan kepada siapa saja yang sedang “letih lesu dan berbeban
berat.” (ay. 28). Jadi, dengan datang kepada Tuhan Yesus dan belajar pada-Nya,
maka umat akan mendapat damai sejahtera.
Sabda Tuhan hari ini dengan jelas hendak mengajak kita untuk
mau belajar dari Tuhan. Belajar di sini bukan sekedar memuaskan hasrat
intelektual saja, melainkan diterapkan dalam kehidupan. Dengan kata lain,
pelajaran dari Tuhan bersifat praktis. Ketika ia diterapkan dalam hidup, maka
manfaatnya akan dapat terasa. Dan Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa
hidup sesuai dengan apa yang telah dicontohkan Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar