POLA EMOSIONAL YANG LAZIM PADA MASA BAYI
Kemarahan
Perangsang yang lazim membangkitkan kemarahan bayi adalah
campur tangan terhadap gerakan-gerakan mencoba-cobanya, menghalangi keinginannya,
tidak mengizinkannya mengerti sendiri dan tidak memperkenankannya melakukan apa
yang di dekatnya. Pada tahun kedua bayi dapat juga melonjak-lonjak,
berguling-guling, meronta-ronta dan menahan nafas.
Ketakutan
Perangsang yang paling mungkin membangkitkan ketakutan bayi
adalah suara keras, orang berang dan situasi asing, ruangan gelap, tempat
tinggi dan binatang. Perangsang yang terjadi tiba-tiba atau tidak terduga atau
yang tidak lazim bagi bayi biasanya membangkitkan rasa takut juga. Tanggapan rasa
takut yang lazim pada masa bayi terdiri dari upaya menjauhan diri dari
perangsang yang menakutkan dengan merengek, menangis dan menahan nafas.
Rasa ingin tahu
Setiap mainan atau barang baru dan tidak biasa adalah
perangsang untuk keingintahuan, kecuali jika kebaruan itu bagitu tegas sehingga
menimbulkan ketakutan. Bila rasa takut berkurang, ia akan digantikan oleh rasa
ingin tahu. Bayi mudah mengungkapkan rasa ingin tahunya terutama melalui
ekspresi wajah – menegangkan otot muka, membuka mulut dan menjulurkan lidah. Kemudian
bayi akan menangkap barang yang membangkitkan rasa ingin tahunya tersebut,
memegang, membolak-balik, melempar atau memasukkan ke mulutnya.
Kegembiraan
Kegembiraan dirangsang oleh kesenangan fisik. Pada bulan
kedua atau ketiga, bayi bereaksi pada orang yang mengajaknya bercanda,
menggelitik, mengamati dan memperhatikannya. Mereka mengungkapkan rasa senang
atau kegembiraannya dengan tersenyum, tertawa dan menggerakkan lengan serta
kakinya. Bila rasa senang sangat besar, bayi berdekut, berdeguk atau bahkan
berteriak dengan gembira, dan semua gerakan tubuh menjadi makin intensif.
Afeksi
Setiap orang yang mengajak bayi bermain, mengurus kebutuhan jasmaninya atau melihatkan afeksi
akan merupakan perangsang untuk afeksi mereka. Kemudian mainan dan hewan
kesayangan keluarga mungkin juga menjadi obyek cinta bagi mereka. Umumnya bayi mengungkapkan
afeksinya dengan memeluk, menepuk dan mencium barang atau orang yang dicintai.
sumber: Elizabeth B.
Hurlock, PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 87
Tidak ada komentar:
Posting Komentar