Renungan Hari Kamis Biasa XXVIII, Thn C/I
Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus,
dalam suratnya kepada jemaat di Roma, mengatakan bahwa dosa membuat manusia “telah
kehilangan kemuliaan Allah.” (ay. 23). Akan tetapi berkat kematian Yesus di
salib, manusia mendapat penebusan cuma-cuma. Inilah yang hendak disampaikan
Paulus. Dengan ini umat disadarkan bahwa mereka pun telah beroleh rahmat
penebusan itu. Memang untuk ini dibutuhkan iman. Di sini Paulus bukan saja mau membuka kesadaran umat akan rahmat penebusan itu, melainkan juga kesadaran untuk bersyukur.
Namun, tak bisa dipungkiri, masih ada saja orang yang
berusaha untuk menghalang-halangi orang lain untuk mendapatkan rahmat penebusan itu.
Sikap orang seperti ini tampak dalam diri para ahli Taurat dan kaum Farisi yang
dikecam Yesus. Mereka tahu akan semua itu, namun mereka tidak menyampaikannya
kepada umat sehingga umat tahu. Dengan pengetahuan itu umat sebenarnya bisa memperoleh rahmat penebusan tersebut. Yang terjadi mereka justru membebani umat.
Sabda Tuhan hari ini sangat tepat
diterapkan kepada hirarki Gereja dewasa kini: para uskup, imam, biarawan dan
biarawati. Mereka-mereka ini adalah kelompok orang yang sudah mengetahui “rahasia”
iman kita. Dan tak jarang mereka bertingkah seperti kaum Farisi dan ahli Taurat, yang menghalangi umat untuk menikmati rahmat iman. Tuhan menghendaki supaya kita yang sudah tahu akan “rahasia” iman
ini hendaknya membagikannya juga kepada orang lain. Dengan demikian orang lain
pun mendapatkan rahmat iman itu, yaitu penebusan. Melalui sabda-Nya, Tuhan menghendaki agar tidak ada satu manusia pun yang menghalangi rahmat penebusan Allah. Tuhan justru mengharapkan supaya kita membantu dan membuka kesempatan seluas-luasnya sehingga siapa pun dapat menikmatinya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar