SANTO NARCISSIUS, USKUP & PENGAKU IMAN
Narcissius hidup pada abad kedua dan awal abad ketiga. Ia adalah
seorang lanjut usia ketika ditahbiskan menjadi Uskup Yerusalem. Narcissius
adalah seorang uskup yang sungguh luar biasa. Semua orang mengagumi
kebajikan-kebajikannya, terkecuali mereka yang memilih untuk hidup jahat. Tiga musuh
Narcissius mendakwanya melakukan suatu kejahatan yang mengerikan. Seorang dari
mereka mengatakan, “Biar aku mati terbakar jika apa yang kukatakan tidak benar!”
Yang kedua mengatakan, “Biar aku terjangkit kusta jika apa yang kukatakan tidak
benar!” Dan yang ketiga mengatakan, “Biar aku menjadi buta jika apa yang
kukatakan tidak benar!” Namun demikian tiada seorang pun yang mempercayai dusta
mereka. Orang banyak telah melihat sendiri kebajikan hidup Narcissius. Mereka tahu
orang macam apa Narcissius itu.
Meski tak seorang pun percaya pada fitnah keji yang
dilontarkan terhadapnya, Narcissius mempergunakannya sebagai alasan untuk
pergi mengasingkan diri di padang gurun. Segenap kepercayaannya ada pada Tuhan,
yang ia layani dengan begitu penuh cinta. Dan Tuhan menunjukkan bahwa fitnah
yang diceritakan orang-orang itu sama sekali tidak benar. Narcissius kembali
menjadi Uskup Yerusalem sehingga umatnya bersukacita. Meski ia semakin
bertambah tua, tampaknya ia semakin berkobar-kobar dari sebelumnya. Sesungguhnya
ia tampak lebih kuat dari sebelumnya pula, selama beberapa tahun sesudahnya. Lalu
ia menjadi terlalu lemah untuk melanjutkan karyanya. Ia memohon kepada Tuhan
agar mengutus seorang uskup untuk membantunya. Tuhan mengirimkan kepadanya
seorang kudus lain, Alexander dari Cappadocia. Dengan semangat kasih yang
bernyala-nyala, mereka berdua memimpin keuskupan bersama. Narcissius berusia
hingga 116 tahun lebih. Ia wafat pada tahun 215.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar