Renungan Hari Jumat Adven II, Thn C/I
Bac I : Yes 48: 17 – 19; Injil : Mat 11: 16 – 19
Injil hari ini mengungkapkan kekecewaan Yesus atas umat Israel. Kekecewaan itu dituangkan-Nya dalam perumpamaan: "anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung." (ay. 16-17).
Perumpamaan itu dikaitkan dengan sikap orang Israel yang sama sekali tidak bisa melihat rencana Allah, baik dalam diri Yohanes Pembaptis maupun dalam diri Yesus. Malah yang terjadi adalah penolakan.
Apa yang diungkapkan Yesus dalam Injil hari ini terlihat juga dalam kehidupan manusia jaman sekarang. Kerap kali kita menolak sesuatu yang baik dan berguna bagi kita karena tidak sesuai dengan keinginan kita. Tuhan, sampai saat ini, senantiasa menawarkan apa yang baik, benar dan berguna bagi kita, entah langsung maupun lewat sesama kita. Tuhan mengetahui situasi dan kondisi kita. Karena itulah, kadang Dia meniupkan seruling suka, kadang duka; disesuaikan dengan situasi hati kita. Akan tetapi sering kita tidak menanggapinya. Kita lebih pada sikap acuh tak acuh.
Oleh karena itu, sabda Tuhan hari ini mau mengingatkan kita, seperti apa yang dikatakan oleh Nabi Yesaya bahwa Allah mengajar kita tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun kita di jalan yang harus kautempuh. (ay. 17). Tuhan menghendaki agar kita mengikuti irama tiupan seruling Tuhan agar "damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti." (ay. 18).
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar