Renungan Hari Rabu Pekan Biasa XVII B/II
Bac I Yer 15: 10, 16 – 21 ; Injil Mat 13: 44 – 46
Dalam Injil hari ini Yesus memberikan
dua perumpamaan yang sama tentang Kerajaan Sorga. Kerajaan Sorga itu seumpama
harta yang sangat berharga dan bernilai sangat tinggi sehingga ketika
mendapatkannya, orang bukan saja merasa senang melainkan juga sampai melupakan
dirinya. Hal ini terlihat dari tindakan orang yang sudah menemukan harta itu:
menjual seluruh miliknya hanya untuk mendapatkan harta itu. Kita dapat
mengajukan pertanyaan, setelah dia jual semua harta miliknya, lalu ia makan
pakai apa?
Nah, di sinilah Yesus mau menekankan
betapa berharganya Kerajaan Sorga itu sampai orang lupa akan hidupnya. Lewat
perumpamaan itu Yesus mau mengatakan bahwa dengan menemukan Kerajaan Sorga,
orang merasa hal yang lain itu tidak ada gunanya lagi; atau tak bernilai
apa-apa lagi.
Apa yang diungkapkan Yesus lewat dua perumpamaan itu tergambar jelas dalam diri nabi Yeremia. Dalam bacaan pertama tadi, Yeremia, dalam keluhannya, mengungkapkan kegirangannya terhadap sabda Tuhan. Yeremia sangat menikmati sabda Tuhan dalam hidupnya sehingga ia lupa untuk "duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau" (ay. 17) seperti kebanyakan orang. Bagi Yeremia sabda Tuhan merupakan sesuatu yang sangat berharga, yang sayang bila ditinggalkan atau dilupakan.
Apa yang diungkapkan Yesus lewat dua perumpamaan itu tergambar jelas dalam diri nabi Yeremia. Dalam bacaan pertama tadi, Yeremia, dalam keluhannya, mengungkapkan kegirangannya terhadap sabda Tuhan. Yeremia sangat menikmati sabda Tuhan dalam hidupnya sehingga ia lupa untuk "duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau" (ay. 17) seperti kebanyakan orang. Bagi Yeremia sabda Tuhan merupakan sesuatu yang sangat berharga, yang sayang bila ditinggalkan atau dilupakan.
Lewat sabda-Nya hari ini Tuhan mau
mengajak kita untuk berani berkorban demi Kerajaan Sorga atau sabda-Nya itu. Pengorbanan yang
diharapkan adalah total. Totalitas itu terlihat dari merelakan seluruh
miliknya, hanya untuk mendapatkan yang jauh lebih berharga. Beranikah kita???
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar