St. Yohanes pembaptis
Yohanes pembaptis berasal dari keluarga imam. Ayahnya,
Zakaria, adalah seorang imam. Sedangkan ibunya, Elisabet, berasal dari
keturunan Harun. Keluarganya termasuk terpandang, bukan hanya dari sisi sosial,
melainkan juga dari sisi rohani.
Pada mulanya keluarga ini tidak mempunyai harapan untuk
mempunyai anak. Elisabet mandul. Selain itu, usia mereka sudah sangat tua. Dari
kaca mata manusiawi tak mungkin lagi mereka memiliki anak. Akan tetapi, yang
bagi manusia tak mungkin, menjadi mungkin bagi Allah
Kisah kelahiran Yohanes bermula ketika ayahnya bertugas
membakar ukupan di Bait Suci. Saat itu memang gilirannya. Pada waktu pembakaran
ukupan, malaikat Tuhan, yaitu Gabriel, menampakkan diri kepada Zakaria. Malaikat
itu menyampaikan sebuah kabar gembira, bahwa doa-doa Zakaria dan Elisabet
didengar oleh Allah. Elisabet akan hamil dan melahirkan seorang putera yang
harus dinamai Yohanes. Selanjutnya malaikat Tuhan itu memberi gambaran tentang
peran Yohanes itu.
Zakaria meragukan hal itu. Akibatnya ia menjadi bisu. Kebisuan
itu akan hilang saat kebenaran menjadi nyata.
Setelah peristiwa itu, beberapa minggu kemudian Elisabet
hamil. Sampai pada waktunya, Elisabet pun bersalin. Ia melahirkan seorang anak
laki-laki. Peristiwa itu sungguh menjadi kegembiraan, bukan saja bagi keluarga
Zakaria, melainkan juga para tetangga dan sanak saudaranya.
Pada hari yang kedelapan, saat hendak menyunatkan anak itu,
mereka menamai anak itu dengan nama Yohanes, sesuai dengan nama yang disebut
malaikat Tuhan. Pada waktu itu juga Zakaria menjadi sembuh dari bisunya.
Yohanes tetap dalam pengawasan orang tuanya sampai beranjak
dewasa. Sekitar umur 27 – 30 tahun, Yohanes pergi ke padang gurun dan tinggal di
sana sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel. Di padang
gurun Yohanes hidup dengan sederhana dan bermati raga. Makanannya adalah
belalang dan madu hutan.
Penampilan Yohanes setelah dari padang gurun adalah di sungai
Yordan. Di sana ia menyerukan pertobatan sebagai langkah persiapan menyambut
sang Mesias. Di sungai Yordan itu Yohanes banyak membaptis orang sebagai tanda
pertobatan. Mungkin karena itulah namanya dikenal dengan Yohanes Pembaptis. Di sana
juga ia membaptis Yesus, yang adalah saudara sepupunya.
Setelah sadar akan kehadiran Yesus, akhirnya Yohanes
mengundurkan diri. Namun ia tetap menyuarakan kebenaran dan keadilan. Salah satu
seruannya ini kena kepada Raja Herodes. Ia mengkritik tindakan Herodes yang
memperistri istri saudaranya. Herodes dan isterinya itu tersinggung dan
menangkap Yohanes. Akhirnya Yohanes dibunuh dengan cara dipenggal kepadanya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar