BORDEAUX, tahun 1822
Setelah berakhirnya Revolusi Perancis, terjadi pembaharuan semangat iman
dan Bordeaux diberkati dengan lahirnya beberapa komunitas religius baru. Salah
satu di antaranya adalah komunitas Keluarga Kudus dari Bordeaux, di mana mukjizat
Ekaristi ini terjadi.
Imam yang memimpin Adorasi Sakramen Mahakudus menulis sebuah dokumen resmi
yang menyatakan bahwa ketika mentahtakan Sakramen Mahakudus, ia melihat kepala,
dada dan lengan Sang Juruselamat di tengah suatu lingkaran yang mengelilingi-Nya
bagaikan suatu lukisan berbingkai, tetapi Ia tampak hidup. Moeder Superior juga
menyatakan bahwa ia melihat Yesus, juga putera altar dan beberapa saksi lain.
Berdasarkan laporan dan penelitian, Uskup Agung Bordeaux memaklumkan pengakuan
Gereja. Paus Leo XII juga segera menegaskan mukjizat dan menetapkan Pesta
Keluarga Kudus untuk mengenangnya.
Setiap tahun, di biara-biara Kongregasi Keluarga Kudus, diadakan perayaan
menghormati mukjizat Ekaristi ini. Monstran yang dipergunakan pada hari terjadinya
mukjizat senantiasa disimpan di rumah biara di Bordeaux.
BETANIA, tahun 1991
Semua Mukjizat Ekaristi yang lain terjadi beberapa ratus tahun yang silam.
Tetapi, mukjizat yang terjadi dalam Perayaan Misa di Betania, Venezuela,
terjadi pada pesta SP Maria Dikandung Tanpa Dosa pada tahun 1991. Sekeping
Hosti yang telah dikonsekrir, yang adalah sungguh Daging Kristus, mulai
memancarkan darah. Sesudahnya, sebuah tim medis memastikan bahwa cairan yang
memancar dari Hosti Kudus adalah darah manusia. Uskup setempat memaklumkannya
sebagai tanda transsubstansiasi dengan mengatakan, “Tuhan hendak menyatakan
kepada kita bahwa iman kita akan Hosti yang telah dikonsekrir adalah benar.”
Banyak peristiwa-peristiwa menakjubkan lainnya terjadi di Betania, termasuk
penampakan-penampakan Bunda Maria yang disaksikan oleh beberapa ribu orang,
berbagai penyembuhan-penyembuhan baik jasmani maupun rohani, dan seorang
mistikus bernama Maria Esperanza yang dianugerahi karunia stigmata, bilokasi,
dan levitasi (= terangkat dan melayang di udara) saat berdoa. Bapa Uskup
sendiri menyaksikan suatu fenomena adikodrati dan menulis sepucuk surat
pastoral yang menyatakan bahwa setelah penelitian dengan seksama, ia
memaklumkan penampakan-penampakan tersebut sebagai benar dan berasal dari kuasa
ilahi.
Kristus dan Bunda Maria
berusaha memberitahukan kepada segenap umat manusia bahwa kita perlu
menyerahkan segala kepercayaan kita kepada Tuhan dan berkarya demi
kerajaan-Nya, dan bukan demi ego kita, demi kebanggaan kita, dan demi kemuliaan
kita sendiri. Kita adalah terang dunia dan karenanya biarlah sesama melihat
kita sebagai terang yang bersinar cemerlang, sebab kita telah ditebus oleh
Darah Yesus Kristus dan karenanya patutlah kita senantiasa memuliakan Allah di
surga!
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar