Sorga
adalah sebuah istilah yang dipakai dalam dunia keagamaan. Semua agama mempunyai
istilah tentang sorga. Umumnya agama-agama melihat sorga sebagai suatu tempat
di alam akhirat yang dipercayakan untuk umat yang semasa hidupnya di dunia
berbuat kebaikan sesuai ajaran agamanya. Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa
sorga merupakan imbalan atau pahala atas amal baik yang telah dilakukan manusia
selama hidupnya di dunia.
Lawan
dari sorga adalah neraka. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa neraka adalah
tempat siksaan kekal bagi mereka yang melakukan kejahatan atau selama hidupnya
tidak mengikuti ajaran dan perintah Tuhan. Akan tetapi, bagi orang islam,
neraka adalah tempat bagi orang-orang kafir (QS Ar-Ra’d: 35, QS Al-Baqrah: 24);
sementara orang kafir itu adalah orang yang tidak menganut iman atau agama
islam. (Untuk mengetahui konsep kafir ini, silahkan baca: Memahami Kata ‘Kafir’dalam Islam)
Dalam
islam, sorga sering dijelaskan dalam berbagai surah di Al Quran sebagai tempat
keabadian berupa jannah. Sorga ini disediakan bagi orang-orang
yang takwa (QS Ar-Ra’d: 35, QS Muhammad: 15, QS Al-Qasas: 83, QS Al-Hijr: 48,
QS Ad-Dukhaan: 55). Sekalipun sudah menyatakan bahwa tempat bagi orang kafir
adalah neraka, tidak lantas berarti semua orang islam otomatis masuk sorga (QS
Al-Baqarah: 214, QS Al-Imran: 142, QS Al-Ankabut: 2 – 3).
Akan
tetapi, ada sedikit yang aneh tentang sorganya orang islam. Bahwa ternyata
setan dan iblis ada di sorga. Hal ini dapat dibaca dalam Al Quran surah
Al-Araf: 12 – 13 dan ayat 20. Pada ayat 12 – 13 tertulis, “(Allah) berfirman,
‘Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika
Aku menyuruhmu?’ (Iblis) menjawab, ‘Aku lebih baik daripada dia. Engkau
ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.’ (Allah)
berfirman, ‘Maka turunlah kamu darinya (sorga); karena kamu tidak sepatutnya
menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk
yang hina.’”
Pada
kutipan ayat 12 – 13 ini terlihat jelas dialog antara Allah dan Iblis. Dapatlah
dikatakan bahwa dialog itu terjadi di sorga. Inti dialog itu adalah iblis
menyombongkan diri di hadapan Adam, yang waktu itu juga berada di sorga (bdk.
QS Al-Araf: 19). Kesombongan iblis membuat Allah murka, dan akhirnya mengusir
iblis keluar dari sorga. Artinya, sebelum diusir, iblis sudah ada di sorga.
Ayat
20 berbunyi: “Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar
menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup...” Yang dimaksud ‘mereka’
dalam ayat ini adalah Adam dan Hawa; ini merujuk pada ayat sebelumnya (ayat
19). Pada ayat 19 sangat jelas tertulis bahwa Adam dan Hawa tinggal di sorga.
“Dan (Allah berfirman), ‘Wahai Adam! Tinggallah engkau bersama isterimu dalam
sorga ....”
Jadi, tampak jelas bahwa dalam surah Al-Araf dikatakan bahwa iblis dan setan ada di sorga. Surah Al-Baqarah mengatakan bahwa mereka yang hidup di sorga bersifat kekal (QS Al-Baqarah: 82, bdk QS Hud: 23). Jika beberapa surah yang telah disebut di atas menyebutkan bahwa sorga diperuntukkan bagi mereka yang takwa, apakah berarti iblis dan setan termasuk makhluk yang takwa? (Silahkan jawab sendiri).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar