Manusia adalah makhluk sosial. No man is an island. Kesosialan itu
menuntut dalam diri setiap orang untuk berelasi dengan orang lain. Selain itu
juga, sifat sosial pada manusia mengajaknya untuk ikut berpatisipasi dalam
hidup bersama. Berhubung manusia memiliki tingkatan usia, maka partisipasi
sosial tiap orang pun berbeda-beda berdasarkan tingkatan usia. Elizabeth B.
Hurlock, dalam bukunya, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5), memaparkan beberapa bentuk
faktor yang mempengaruhi partisipasi sosial di kalangan orang dewasa (hlm. 263).
Mobilitas Sosial
Semakin besar keinginan orang dewasa muda untuk meningkatkan status
sosialnya semakin giat pula ia berusaha melibatkan diri dengan organisasi-organisasi
masyarakat yang akan membantunya untuk naik jenjang sosial yang lebih tinggi.
Status Sosio-ekonomi
Apakah sudah berumah tangga atau belum, orang dewasa muda yang mempunyai
status sosial-ekonomi yang baik akan lebih mampu berperan dalam berbagai
kegiatan sosial, terutama kegiatan di luar rumah, dibandingkan dengan orang
yang mempunyai status sosial yang kurang baik.
Lamanya Tinggal dalam suatu Kelompok Masyarakat
Banyak orang dewasa muda yang harus pindah ke suatu lingkungan baru berpartisipasi aktif dalam organisasi masyarakat sebagai cara untuk bertemu dengan masyarakat dan menemukan teman.
Kelas Sosial
Orang dewasa muda kelas tinggi dan menengah lebih sering aktif dalam
berbagai organisasi masyarakat daripada mereka dari golongan masyaraat bawah.
Di samping itu mereka juga lebih banyak duduk dalam kepemimpinan organisasi
tersebut. Mereka juga mempunyai lebih banyak teman akrab, lebih sering menjamu
dan lebih banyak berkunjung, tetapi kurang menghabiskan waktu dengan sanak
saudara dibanding dengan anggota-anggota kelas bawah.
Lingkungan
Kehidupan sosial orang dewasa muda yang tinggal di kota besar mungkin lebih
banyak dipusatkan pada keluarga dan sanak saudara dibandingkan dengan mereka
yang hidup di kota kecil dan di pedesaan yang lebih mengenal keramahtamahan dan
keakraban antar tetangga.
Jenis Kelamin
Pria yang telah menikah lebih bebas berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan
sosial di luar rumah dibandingkan dengan wanita yang telah menikah yang sering
harus membatasi kegiatan-kegiatan sosial mereka ada lingkungan rumah dan rukun
tetangga. Wanita yang belum menikah sebaliknya sering lebih aktif dalam
kegiatan masyarakat dibandingkan dengan pria yang masih lajang.
Umur Kematangan Seksual
Pria yang lebih cepat dewasa lebih aktif dalam kegiatan masyarakat dan
duduk dalam kepengurusan organisasi-organisasi masyarakat dibandingkan dengan
pria yang terlambat dewasa. Wanita yang cepat dewasa tetap aktif di bidang
sosial apabila keadaan memungkinkan.
Urutan Kelahiran
Anak pertama sering memiliki perasaan tidak aman dan sesudah dewasa
cenderung menjadi “pengikut” dan lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat
daripada anak-anak yang lahir belakangan.
Keanggotaan Gereja
Orang-orang yang merupakan anggota gereja cenderung lebih aktif dalam kegiatan gereja dan organisasi-organisasi masyaraat lainnya dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki hubungan dengan gereja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar