
Pencegahan
adalah kunci perlindungan anak dari pelecehan. Karena itu dibutuhkan “kerasulan
pencegahan,” ujar Paus Fransiskus dalam sebuah pesan video yang disampaikan
kepada para pemimpin Gereja Katolik yang tengah mengikuti sebuah kursus tentang
perlindungan di Universitas Kepausan di Meksiko. Kursus yang berlangsung selama
sebulan, yang berakhir pada 27 Juli, disponsori oleh usat Riset Interdisipliner
dan Formasi Perlindungan Anak bekerja sama dengan Pusat Perlindungan Anak
Universitas Kepausan Gregoriana di Roma.
Paus
Fransiskus menyambut peserta dan memuji kursus tersebut dalam video yang
diposting dalam bahasa Spanyol pada 20 Juli di situs Vatican News. Kursus semacam
itu “penting bagi semua anak sehingga tidak satu pun melecehkan mereka, tidak
satu pun menghalangi mereka untuk datang kepada Yesus.”
“Setiap
orang – baik kaum religius, umat awam, uskup atau siapa saja – yang menghalangi
seorang anak untuk datang kepada Yesus harus dihentikan dalam melakukan hal
itu, dikoreksi jika kita mengetahuinya, atau dihukum jika terjadi kejahatan,”
ujar Paus Fransiskus.
Ketika
orang telah melihat berbagai cara untuk mencegah anak dari bahaya
penyalah-gunaan narkoba, sebuah perspektif yang sama diperlukan untuk menguji “bagaimana
mencegah anak-anak dari pelecehan,” papar Paus Fransiskus.
Semua
pendekatan pendidikan dirancang untuk mencegah hal tersebut dan memberi perhatian
pada anak merupakan hal penting untuk membantu anak tetap merasa aman kemana
pun ia pergi karena pelaku pelecehan atau pedagang narkoba bisa berada dimana
saja. Semua pelaku mempraktekkan “sebuah bentuk korupsi,” dan anak-anak perlu
merasa aman dari segala bentuk pelecehan, bukan hanya pelecehan seksual, lanjut
Paus Fransiskus.
sumber: UCAN Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar