Untuk
menyambut hari raya Paskah, umat katolik mengadakan persiapan selama kurang
lebih 40 hari. Masa persiapan ini dikenal sebagai masa pra-paskah. Isi dari
masa pra-paskah ini adalah puasa (mati raga), amal kasih dan tobat. Jadi, salah
satu aktivitas penting masa pra-paskah adalah pertobatan, meski sebenarnya
untuk tobat tidak harus dibatasi dengan suatu masa tertentu.
Tema
pertobatan inilah yang diangkat blog budak-bangka dua tahun lalu, persisnya
pada 29 Maret 2017. Tema pertobatan itu dikemas dalam tulisan dengan judul “Katekese Sakramen Tobat”. Dalam tulisan
tersebut, penulis tidak hanya memaparkan dasar-dasar umat harus bertobat atau
mengapa orang harus mengaku dosa kepada imam. Melihat realita rendahnya animo
umat terhadap sakramen tobat ini, penulis juga mengutarakan analisanya dan juga jawabannya.
Dikemas
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan membuat tulisan
tersebut enak dibaca oleh siapa saja. Menyimak isi tulisan tersebut, sangatlah
jelas bahwa tulisan tersebut dapat berguna untuk menambah wawasan akan ajaran
Gereja Katolik. Akan tetapi, bukan itu yang menjadi tujuan utama tulisan
tersebut, melainkan ajakan untuk menggunakan sakramen tobat. Lebih lanjut
mengenai tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini.
Selamat membaca!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar