Paus
Fransiskus berdoa untuk mengakhiri kekerasan setiap hari dan kebrutalan yang dilakukan
oleh ekstremis fundamentalis di Timur Tengah. “Penderitaan Anda adalah
penderitaan kami.saya bergabung bersama Anda dalam doa untuk mengakhiri konflik
dan kedekatan Allah kepada mereka yang telah mengalami begitu banyak
penderitaan, terutama anak-anak, orang sakit dan lansia,” kata Paus kepada
wakil-wakil dari Gereja-gereja Ortodoks Timur, 27 Januari.
Para
wakil tersebut berada di Roma untuk pertemuan Komisi Bersama Internasional
untuk Dialog Teologis antara Gereja katolik dan Gereja-gereja Ortodoks Timur,
yang meliputi Gereja-gereja denan komunitas terbesar di Suriah, Irak dan
seluruh Timur Tengah. Gereja-gereja Ortodoks Timur secara resmi berpartisipasi
dalam dialog tersebut adalah Gereja Koptik, Gereja Suriah, Gereja
Armenia,Gereja Ethiopia, Gereja Eritrea dan Gereja Ortodoks Malankara Suriah.
Berdoa
untuk mengakhiri konflik, Paus Fransiskus mengatakan ia merasa solider dengan
semua mereka yang terkena dampak, khususnya yang paling rentan dan ia juga
berdoa bagi “para uskup, imam, pria dan wanita tertahbis, dan umat awam yang
telah diculik, disandera atau diperbudak.”
Situasi
seperti itu berasal dari “penderitaan tragis berakar dalam konteks kemiskinan
akut, ketidakadilan sosial dan pengucilan masyarakat, karena ketidakstabilan
diciptakan oleh kepentingan partisan, sering dari tempat lain, dan dengan
konflik sebelumnya yang telah menyebabkan situasi membutuhkan, budaya dan
spiritual dimana orang menjadi mudah untuk dimanipulasi dan dihasut untuk
melakukan kebencian,” ujarnya.
“Dimana
pun kekerasan melahirkan lebih banyak kekerasan dan menaburkan kematian,
tanggapan kita harus menjadi ragi dari Injil, menghindari strategi kekuasaan,
memungkinkan buah kehidupan muncul dari tanah gersang dan berharap untuk fajar
setelah malam teror.”
sumber: UCAN Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar