Buku
The Historical of Jesus ini ditulis
oleh L. Fatoohi, seorang imigran di Inggris. Lewat karyanya ini Fatoohi mau
mengajak pembaca untuk berkesimpulan bahwa Yesus adalah manusia biasa, bukan
Tuhan sebagaimana terbaca dalam Injil dan diimani oleh orang Kristen. Jadi,
secara tidak langsung, Fatoohi hanya mau membenarkan apa yang dikatakan Al
Quran. Di balik semuanya ini tersirat kalau Fatoohi mau melecehkan atau
menghina agama Kristen. Namun sayang, niatnya itu menjadi bumerang.
Tulisan
berikut ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya yang mengkritisi karya
Fatoohi. Ada beberapa catatan kritis tersisa dan penilaian umumnya. Seperti
yang sudah dikatakan sebelumnya selain mengkritisi karya Fatoohi ini, tulisan
ini sekaligus mengkritisi sumber-sumber yang dipakai Fatoohi untuk melihat
gambaran Yesus.
Satu
hal yang menarik adalah pernyataan Fatoohi bahwa Muhammad melanjutkan apa yang
diajarkan oleh Yesus. Jika diperhatikan baik-baik justru kehidupan dan ajaran
Muhammad bertentangan dengan apa yang diajarkan dan dihidupi Yesus. Salah satu
contohnya soal isteri Muhammad yang lebih dari 12 orang. Kalau mengkritisi
ajaran dan hidup Muhammad, orang akan dapat berkesimpulan bahwa Muhammad justru
membawa umat kembali kepada tradisi Yahudi yang sebelumnya sudah diperbaharui
Yesus. Hal ini dapat dibaca dalam “Dari Musa, Yesus dan Muhammad”.
Setelah
menampilkan tinjauan kritis terhadap karya Fatoohi, yang sekaligus juga mengkritisi
sumber-sumber yang dipakai Fatoohi untuk melihat gambaran Yesus, kita akan
melihat dan mengetahui cara berpikir Fatoohi. Secara umum kita melihat cara
berpikir Fatoohi tidak sesuai dengan kapasitas dia sebagai seorang sarjana. Dia
lebih dikuasai sentimen dan kebencian daripada analisa ilmiah. Di samping itu,
dua poin penting cara berpikir Fatoohi adalah anakronis dan tidak konsisten.
Tulisan
ini ditutup dengan catatan akhir berupa refleksi. Dua poin penting refleksi itu
adalah, pertama, justru setelah
membaca buku Fatoohi ini, kebenaran iman kristiani semakin diperkuat (padahal salah satu tujuan Fatoohi untuk melemahkannya). Kedua,
seperti yang sudah dikatakan di atas, karya Fatoohi ini justru menjadi
bumerang bagi islam. Maksud hati ingin melecehkan agama Kristen, Fatoohi justru
melecehkan agama islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar