Renungan
Hari Senin Biasa XXVIII, Thn B/I
Bac
I Rom 1: 1 – 7; Injil Luk 11: 29 – 32;
Dalam Injil hari ini ditampilkan pengajaran tentang siapa itu Tuhan Yesus. Dikatakan bahwa Dia jauh lebih besar dari Raja Salomo dan juga Nabi Yunus. Salomo hanya mendatangkan Ratu dari Selatan hanya untuk mendengarkan hikmatnya (ay 31), sedangkan Tuhan Yesus mendatangkan tiga orang majus. Bahkan akhirnya semua orang dari penjuru bumi akan mendengarkan hikmat-Nya. Kalau Yunus hanya menyelamatkan orang-orang Niniwe saja (ay 32), maka Tuhan Yesus menyelamatkan semua manusia lewat pengorbanan-Nya di kayu salib. Dengan penggambaran seperti ini, tentulah diharapkan orang membuka hatinya akan pengajaran Tuhan Yesus.
Hal inilah yang diwartakan
Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Dalam bacaan pertama ini, Paulus
mengutarakan bahwa Tuhan Yesus, yang sudah dijanjikan “dengan perantaraan
nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci” (ay. 2) akan menyelamatkan umat manusia.
Kematian Yesus Kristus di kayu salib adalah penebusan dosa manusia. Karena itu,
orang Roma juga mendapat bagian keselamatan berkat kematian Yesus (ay. 6). Di sini Paulus bukan hanya menegaskan bahwa kematian Kristus adalah juga untuk mereka, melainkan juga mengajak umat untuk membuka hati akan Kristus.
Sabda Tuhan hari ini sudah
memperkenalkan siapa itu Yesus Kristus bagi kita dan bagi umat manusia pada
umumnya. Dia bukanlah manusia biasa. Melainkan istimewa dan luar biasa. Keistimewaan
dan keluar-biasaan itu menuntut sikap dari kita. Melalui sabda-Nya hari ini
Tuhan menyadarkan kita akan peran Tuhan Yesus dalam karya keselamatan yang
dirancang Allah untuk umat manusia. Kita adalah bagian dari rencana keselamatan
Allah itu. Kita telah “dipanggil menjadi milik Kristus” (Rom 1: 6). Karena itu,
hendaklah kita senantiasa mendengarkan-Nya dan menyembah Dia.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar