Renungan
Hari Sabtu Biasa XIII, Thn B/I
Bac
I Kej 27: 1 – 5, 15 – 29; Injil Mat 9: 14 – 17;
Kitab Kejadian masih menjadi bacaan pertama hari ini, yang mengisahkan tentang Ishak dan kedua puteranya, yaitu Yakob dan Esau. Diceritakan bahwa Ishak hendak memberikan berkatnya kepada anaknya, Esau, namun berkat itu justru jatuh ke tangan Yakob. Adalah peran Ribka yang membuat perubahan ini. Dalam kitab ini ditampilkan kelicikan dan kecerdikan Ribka, isteri Ishak, dalam perjuangannya mendapatkan berkat Ishak bagi putera kesayangannya, Yakub. Di sini mau dikatakan bahwa betapa “berkat” itu merupakan sesuatu yang sangat penting dan berharga bagi hidup, sehingga berbagai cara diusahakan untuk mendapatkannya.
Hal yang senada juga
ditekankan dalam bacaan Injil. Ini terlihat pada nasehat Tuhan Yesus agar anggur yang
baru musti disimpan “dalam kantong yang baru pula.” (ay. 17). Anggur dapat
dilihat sebagai berkat. Dan untuk menerima berkat itu maka kantong, sebagai
penerimanya, musti menyesuaikan diri. Ia harus berusaha supaya pantas menerima anggur itu, karena kalu tidak maka ia akan hancur dan anggurnya tumpah. Di sini mau dikatakan musti ada usaha untuk membuat diri layak
menerima berkat, sama seperti Ribka yang membuat diri Yakub layak menerima
berkat dari Ishak.
Ada banyak hal penting dan
berharga dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah rahmat dan berkat. Manusia
membutuhkan berkat dari Tuhan. Dalam sabda Tuhan hari ini, Tuhan menghendaki
agar kita selalu berjuang untuk mendapatkan berkat-Nya. Tuhan tidak membutuhkan
sikap pasif, melainkan aktif. Salah satu perjuangan itu adalah membuat diri
kita layak menerima berkat Tuhan. Dengan kata lain, kita harus bertobat dan
membersihkan diri dan hati dari keburukan dan kebusukan.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar