Renungan
Hari Rabu Biasa XI, Thn B/I
Bac
I 2Kor 9: 6 – 11; Injil Mat 6: 1 – 6, 16 – 18;
Injil hari ini masih melanjutkan pengajaran Tuhan Yesus di bukit. Hari ini Tuhan Yesus mengajak para pendengar-Nya untuk tidak pamer kewajiban-kewajiban agama, seperti sedekah, berdoa dan berpuasa. Salah satu tujuannya agar umat tidak jatuh ke dalam keangkuhan atau kesombongan rohani. Tuhan Yesus meminta mereka untuk tetap bersikap rendah hati. Karena itu, kewajiban-kewajiban keagamaan itu hendaknya dilakukan dari hati yang dalam semata-mata untuk kemuliaan Tuhan. Bagi Tuhan Yesus kewajiban keagamaan itu merupakan urusan pribadi antara pelaku dengan Tuhan.
Apa yang
disampaikan Tuhan Yesus dalam Injil, kembali disuarakan Paulus dalam bacaan
pertama. Dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus, Paulus mengajak
jemaat untuk memberi menurut kerelaan hatinya (ay. 7). Niat memberi itu harus
lahir dari dalam hati sehingga melahirkan ketulusan dan sukacita. Paulus mengingatkan
mereka bahwa Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Hati
menjadi kunci dari semua aktivitas rohani kita. Jika hati kita kotor, maka
aktivitas rohani kita hanya sebatas pamer supaya orang memuji kita. Namun jika
hati kita tulus dan suci, maka aktivitas rohani kita demi kemuliaan Allah. Sekalipun
aktivitas kita itu dirasakan orang lain, misalnya sedekah, kita tidak jatuh ke
dalam kesombongan rohani karena kita melihat dalam pemberian itu Allah
dimuliakan. Inilah yang dikehendaki Tuhan melalui sabda-Nya hari ini. Tuhan mengajak
kita untuk tidak pamer aktivitas rohani kepada orang lain supaya dipuji,
melainkan supaya kita memuliakan Allah melalui aktvitas rohani itu.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar