SEJARAH DAN MAKNA TELUR PASKAH
Merayakan paskah tak bisa
dilepaskan dari keberadaan telur paskah. Di beberapa paroki ada tradisi mencari
telur paskah setelah perayaan misa Paskah. Tradisi ini umumnya dikhususkan untuk
anak-anak, meski para orangtua tak mau ketinggalan membantu anaknya dalam
pencarian itu. Biasanya telur-telur yang dicari itu terlebih dahulu dihiasi. Ada
juga paroki yang menyelenggarakan lomba menghiasi telur paskah.
Tentu kita akan bertanya apa
kaitan antara telur dengan hari raya paskah? Sejak kapan tradisi telur paskah
ini ada di Gereja?
Sejarah
Telur Paskah
Tentang awal mula tradisi
telur paskah ini tidak diketahui pasti. Kitab Suci sendiri tidak pernah menyinggung
soal telur berkaitan dengan peristiwa kebangkitan Yesus Kristus. Namun tradisi
telur ini bisa dilihat dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa dan Persia. Waktu
itu orang biasa saling memberi telur sebagai hadiah. Telur dilihat sebagai simbol
musim semi.
Bangsa Romawi mempunyai
pepatah yang berbunyi, “Semua kehidupan berasal dari telur.” Mirip dengan
pepatah ini, di kebanyakan budaya, telur dilihat sebagai lambang kelahiran dan
kebangkitan. Melihat nilai-nilai yang terkandung dalam telur ini, pada abad
kedua, Gereja mulai merayakan kebangkitan Kristus dengan menggunakan
simbolisasi telur. Orang Kristen Mesopotamialah yang mempopulerkan pembagian
telur kepada sesama pada perayaan paskah sebagai kenangan akan kebangkitan
Kristus.
Pada abad-abad pertama
kekristenan, tradisi telur ini sulit dihapus, karena kebetulan Paskah selalu
jatuh pada awal musim semi. Karena itu, Paus Gregorius I (540 – 604 M)
mengizinkan para misionaris untuk menggunakan simbol-simbol tradisi keagamaan
lama untuk diterapkan pada perayaan-perayaan kekristenan. Gregorius I adalah Paus
pertama yang memberi izin ini. Hal ini diyakini sebagai awal digunakannya telur
sebagai simbol Paskah.
Karena musim semi selalu
diidentikkan dengan keceriaan, yang tampak dari munculnya aneka warna warni
bunga, maka telur-telur paskah pun mulai diberi aneka warna untuk menyongsong
keceriaan kebangkitan Kristus. Keceriaan itu diperlihatkan lagi dengan lomba
mencari telur yang sebelumnya disembunyikan.
Makna
Telur Paskah
Di atas sudah dikatakan
bahwa telur memiliki makna kehidupan dan
kebangkitan. Telur memang tidak hidup, tapi di dalamnya ada kehidupan. Dari
dalam telur akan keluar anak ayam. Demikian pula dengan kebangkitan Kristus. Paskah
merupakan perayaan kebangkitan Yesus Kristus. Di sini telur disamakan dengan
makam Yesus. Dengan menerima telur paskah, anak-anak disadarkan untuk menerima
kehidupan baru dalam kebangkitan Kristus. Lewat telur Paskah kita diajak untuk
meninggalkan manusia lama kita dan mengenakan manusia baru.
Selain itu, telur Paskah
juga mempunyai makna pengorbanan. Telur-telur
yang dibagikan atau dicari anak-anak adalah telur yang sudah dimasak. Siap dimakan.
Telur yang seharusnya melahirkan kehidupan baru (anak ayam/itik), dikorbankan
untuk kehidupan lain (anak-anak yang memakannya). Pengorbanan ini mengingatkan
kita akan pengorbanan Yesus Kristus demi keselamatan manusia. Di sini anak-anak
diajak untuk siap berkorban demi sesamanya.
Telur Paskah juga memiliki
makna pemulihan. Hal ini dikaitkan
dengan tradisi telur sebagai simbol peralihan dari musim dingin ke musim semi. Dengan
telur Paskah orang diajak untuk mencairkan hatinya yang beku atau kedukaan. Kasih
dapat menghangatkan hati sehingga kehidupan menjadi indah. Telur Paskah
menyadarkan kita akan kasih Tuhan yang memulihkan hidup kita. Kesadaran ini
akan mengundang senyum.
Pangkalpinang, 9 Januari 2015
by:
adrian
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar