Senin, 09 Maret 2015

Renungan Hari Senin Prapaskah III - B

Renungan Hari Senin Prapaskah III, Thn B/I
Bac I    2Raj 5: 1 – 15a; Injil             Luk 4: 24 – 30;

Hari ini bacaan pertama diambil dari Kitab Raja-raja yang kedua. Di sini ditampilkan kisah tentang Naaman, panglima Raja Aram. Dikatakan bahwa sekalipun hebat di medan tempur, namun Naaman tidak kuasa melawan penyakit kusta yang menderanya. Berkat pelayan rumahnya, Naaman berkenalan dengan Nabi Elisa, abdi Allah, di Samaria. Maka Naaman pun berangkat menuju Samaria dengan membawa persembahan. Ketika tiba di tempat Elisa, Naaman merasa sedikit kecewa, karena apa yang terjadi jauh dari keinginannya. Naaman memang ingin sembuh, tapi harus sesuai dengan keinginannya seperti, Elisa “datang keluar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu…” (ay. 11).

Sikap seperti Naaman di atas, tak jauh berbeda dengan sikap orang Yahudi dalam Injil hari ini. Dikisahkan bahwa orang banyak yang datang ke rumah ibadat kecewa dengan Tuhan Yesus. Kekecewaan mereka bukan pada pengajaran-Nya, melainkan karena latar belakang-Nya. Latar belakang Tuhan Yesus tidak sesuai dengan keinginan mereka. Sikap inilah yang dikecam Tuhan Yesus sehingga mereka semakin marah dan menghalau Tuhan Yesus ke tepi gunung “untuk melemparkan Dia dari tebing itu.” (ay. 29).

Ketika menciptakan manusia, Tuhan menganugerahkan juga kehendak bebas. Dengan kehendak itu manusia mampu menentukan sendiri keinginan. Tak jarang keinginan manusia bertentangan dengan kehendak Allah. Inilah yang terlihat dalam bacaan-bacaan liturgi hari ini. Seringkali kita memaksakan kehendak kita, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama. Melalui sabda-Nya, Tuhan menghendaki supaya kita dapat melihat apa yang baik dan benar, dan jangan terlalu memaksakan keinginan pribadi. Masa prapaskah merupakan kesempatan untuk mengendalikan keinginan-keinginan pribadi dengan cara pantang dan puasa. Tuhan mengajak kita untuk mengutamakan kehendak Allah sekalipun bertentangan dengan keinginan pribadi.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar