Renungan Hari Sabtu
sesudah Epifani, Thn B/I
Bac I 1Yoh 5: 14 – 21; Injil Yoh 3: 22 – 30;
Bacaan liturgi hari ini diambil dari tulisan Yohanes. Injil
hari ini menampilkan sosok Yohanes Pembaptis. Diceritakan bahwa ada orang yang
mempertentangan antara Tuhan Yesus dengan Yohanes Pembaptis. Pangkal pertentangan
itu adalah tindakan Tuhan Yesus yang membaptis orang seperti yang dilakukan
Yohanes Pembaptis. Akan tetapi, Yohanes Pembaptis tidak mempermasalahkan hal
itu. Yohanes tidak mau jatuh ke dalam dosa iri hati dan kesombongan. Malah Yohanes
Pembaptis memilih sikap rendah hati dengan berkata, “Ia harus makin besar,
tetapi aku harus makin kecil.” (ay. 30).
Sementara bacaan pertama menampilkan pengajaran Yohanes
tentang dosa. Dalam suratnya yang pertama, Yohanes mengingatkan bahwa semua
kejahatan adalah dosa, tapi tidak semua dosa itu mendatangkan maut (ay. 17). Yohanes
mempertentangkan antara kita yang berasal dari Allah dengan dunia yang dikuasai
si jahat. Karena itu, Yohanes mengajak pembacanya untuk menghindari kejahatan
yang mendatangkan dosa. Sekalipun berada di dunia, kita tak perlu harus ikut
berdosa.
Hidup manusia tak pernah lepas dari godaan dosa. Benarlah apa
yang dikatakan Yohanes dalam suratnya bahwa dunia berada di bawah kuasa si
jahat. Dengan kata lain, dunia identik dengan dosa. Karena kita hidup di dunia,
maka kita akan selalu bersinggungan dengan dosa. Namun bukan lantas berarti
kita harus berdosa. Yohanes Pembaptis sudah memberi teladan bagi kita. Dia sudah
dihadapkan pada tantangan dosa, namun ia memilih untuk tidak berdosa dengan
bersikap rendah hati. Hari ini sabda Tuhan menghendaki kita untuk senantiasa
berjuang melawan dosa. Tuhan meminta kita untuk tidak jatuh ke dalam dosa, sekalipun kita berada di dunia yang penuh dengan dosa.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar