Renungan Hari Minggu
Biasa XXVII, Thn A/II
Bac I Yes 5: 1 – 7; Bac II Flp 4: 6 – 9;
Injil Mat 21: 33 – 43;
Bacaan pertama dan Injil hari ini memiliki tema yang sama,
yaitu kebun anggur. Memang di antara keduanya terdapat perbedaan. Dalam bacaan
pertama, yang diambil dari Kitab Nabi Yesaya, kebun anggur tidak menghasilkan
buah anggur yang baik, yang sesuai dengan keinginan tuan kebun. Padahal ia
sudah memilih bibit anggur yang baik dan merawat kebunnya. Namun anggur yang
dihasilkan adalah anggur yang masam. Sedangkan dalam Injil buah anggurnya tak
masalah. Yang bermasalah adalah pekerja-pekerja kebun anggur itu. Mereka tidak
mau melakukan keinginan tuan kebun.
Sekalipun berbeda, keduanya memiliki kesamaan. Kesamaannya terletak
pada tidak terpenuhinya keinginan atau harapan tuan kebun anggur. Dalam bacaan
pertama tuan kebun ingin supaya kebun anggur menghasilkan buah anggur yang
manis; dan dalam Injil tuan kebun mau agar para penggarap membagikan hasil
panen dari kebun anggur. Kesamaan lain terletak pada usaha tuan kebun terhadap
kebun anggurnya. Ia sendiri mengusahakan kebun anggur itu.
Dari Injil dan bacaan pertama ini kita mendapat pesan bahwa
Tuhan selalu mengharapkan agar umat manusia hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Hal inilah yang hendak disampaikan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di
Filipi, yang menjadi bacaan kedua. Dalam suratnya, Paulus mengajak jemaat untuk
tidak seperti kebun anggur dalam bacaan pertama atau juga seperti para
penggarap dalam Injil. Sebaliknya Paulus meminta mereka untuk hidup sesuai dengan
kehendak Tuhan. Hal ini bukan hanya sebatas pengetahuan akali saja, melainkan
nyata dalam perbuatan. Karena itu, semua yang baik, yang mulia, yang adil, yang
suci, yang disebut kebajikan, bagi Paulus, tidak hanya dipikirkan saja,
melainkan musti dilakukan.
Salah satu tanda orang dewasa adalah memiliki kemampuan untuk
membedakan mana yang baik dan tidak; mana yang jahat dan tidak; mana yang benar
dan yang salah. Hal-hal ini akan selalu menyertai perjalanan hidup manusia.
kapan dan dimana saja, manusia akan berhadapan pada pilihan-pilihan itu. Sabda Tuhan
hari ini mau mengingatkan kita bahwa Tuhan senantiasa mengharapkan supaya kita
selalu mengusahakan apa yang berkenan pada-Nya. Tuhan menghendaki kita untuk
berani memberikan hidup yang manis bagi kebahagiaan sesama. Tuhan sudah lebih
dahulu memperhatikan kita. Karena itu, kita tak boleh berlaku egois.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar