Renungan Hari Minggu
Biasa XXI, Thn A/II
Bac I Yes 22: 19 – 23; Bac II Rom11: 33 – 36;
Injil Mat 16: 13 – 20;
Sabda Tuhan dalam bacaan pertama dan kedua hari ini mau
mengatakan kepada kita tentang Allah yang mahakuasa. Kemahakuasaan Allah dalam
Kitab Nabi Yesaya, yang menjadi bacaan pertama, terlihat pada pergantian
jabatan dari Sebna ke Elyakim bin Hilkia. Allah memiliki kuasa untuk menurunkan
dan mengangkat seseorang pada jabatan manusiawi. Bahkan untuk Elyakim, yang akan
diangkat-Nya, Allah sendiri yang akan melindungi dan memperkuat kedudukannya.
Paulus dalam bacaan kedua juga menyatakan kemahakuasaan Allah.
Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus mengungkapkan kemahakuasaan Allah
dalam sebuah kidung. Dalam kidung itu Paulus menyatakan bahwa Allah sungguh
mahakuasa sehingga manusia tak sanggup untuk menggapai-Nya. Kemahakuasaan Allah
membuat manusia tak dapat mengatur-atur Allah sesuai kehendaknya. Justru
manusia harus mengikuti kehendak Allah.
Dalam Injil hari ini, Allah yang mahakuasa itu ada dalam diri
Yesus Kristus. Hal itu terlihat pada pengakuan dan jawaban Petrus atas
pertanyaan Yesus, “Siapakah Aku ini?” Dari jawaban Petrus nyatalah bahwa Yesus
adalah Anak Allah yang hidup. Ini seperti mau mengatakan bahwa Yesus adalah
Allah yang nyata dalam kehidupan manusia. Karena Dia adalah Allah, pastilah Dia
memiliki kuasa sebagaimana Allah. Namun kuasa itu, seperti yang diungkapkan
Paulus, sungguh tak terselidiki dan tak terselami.
Sabda Tuhan hari ini pertama-tama mau menyadarkan kita bahwa Allah
itu mahakuasa. Akan tetapi, kita tak bisa memaksakan konsep kemahakuasaan kita
pada Allah. Sebagai manusia kita memiliki keterbatasan untuk memahaminya.
Karena itu, kitalah yang harus mengikuti jalan dan kehendak Allah. Dan inilah
yang dikehendaki Tuhan melalui sabda-Nya hari ini. Tuhan menghendaki supaya
kita memahami kemahakuasaan Allah sesuai kehendak-Nya; dan sebagai manusia,
kita diminta untuk senantiasa mengikuti kehendak-Nya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar