Renungan Hari Minggu
Paskah VII, Thn A/II
Bac I Kis 1: 12 – 14; Bac II 1Ptr 4:13 – 16;
Injil Yoh 17: 1 – 11;
Tema besar sabda Tuhan hari ini adalah kemuliaan Allah. Dalam
Injil kemuliaan Allah itu ditampakkan dalam doa Yesus. Dalam doa-Nya Yesus menyatakan
bahwa Ia telah telah memperlihatkan kemuliaan Allah melalui karya-Nya di dunia
(ay. 4). Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan semata-mata untuk mempermuliakan
Allah, karena pekerjaan tersebut berasal dari Allah sendiri. Jadi, melalui
karya-Nya, Yesus bukan ingin menampilkan kemuliaan diri-Nya, melainkan Bapa
yang telah menugaskan-Nya.
Dalam bacaan kedua, yang diambil dari surat Rasul Petrus yang
pertama, Petrus menyatakan bahwa kita telah menampilkan kemuliaan Allah jika
kita ikut menderita bersama Kristus. Adalah salah satu ciri murid Kristus jika
ia menderita demi kebaikan dan kebenaran, karena Kristus sudah menunjukkannya.
Petrus menegaskan bahwa umat tak perlu takut melainkan berbahagia sebab Roh
Kemuliaan ada di dalam umat (ay. 14). Selain itu, melalui penderitaan demi dan
karena Kristus kita turut memuliakan Allah dalam nama Kristus (ay. 16).
Bacaan pertama merupakan kelanjutan kisah perpisahan Yesus
dengan para murid-Nya. Sesuai permintaan Yesus, mereka tidak kembali ke tempat
tugas mereka masing-masing, melainkan tetap berkumpul di Yerusalem hingga
kemuliaan Allah dinyatakan dalam turunnya Roh Kudus. Di Yerusalem itu mereka
berkumpul sehati dalam doa (ay. 14). Doa merupakan salah satu ungkapan
memuliakan Allah.
Hari ini melalui sabda-Nya, Tuhan menyampaikan dua pesan
kepada kita. Pertama, Tuhan mengajak
kita untuk meniru teladan Yesus Kristus dalam memuliakan Allah. Sebagai orang
Kristen, kita terpanggil untuk senantiasa mewartakan Injil dalam kehidupan
kita. Ini adalah tugas yang diserahkan Yesus. Hendaklah dalam melaksanakan
tugas itu, kita tidak mencari kemuliaan pribadi, melainkan kemuliaan Allah. Kedua, menjadi Kristen berarti juga ikut
menderita demi Kristus. Tuhan Yesus sudah meramalkannya bahwa kita akan
dinista, dihina, dicela, disiksa bahkan dibunuh hanya karena nama Yesus. Tuhan
menghendaki supaya kita tak perlu malu, takut dan gelisah. Dengan turut
menderita demi kebenaran dan kebaikan, kita sudah ikut menderita bersama
Kristus; dan dengan demikian kita sudah memuliakan Allah.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar