Renungan Hari Sabtu Paskah
III, Thn A/II
Bac I : Kis 9: 31 – 42; Injil : Yoh 6: 60 – 69;
Dalam bacaan liturgi hari ini diperlihatkan dua reaksi dari
orang banyak terhadap warta Yesus. Dalam Injil, reaksi orang banyak adalah
nagatif. Setelah mendengar pewartaan Yesus bahwa diri-Nya adalah benar-benar
makanan dan orang harus memakan-Nya, banyak orang “mengundurkan diri dan tidak lagi
mengikut Dia.” (ay. 66). Hal ini disebabkan karena pewartaan Yesus sama sekali
tidak masuk akal sehat mereka; atau tidak menyenangkan perasaan mereka. Dengan lain
perkataan, apa yang diwartakan Yesus bertentangan dengan keinginan dan selera
mereka.
Reaksi berbeda diperlihatkan dalam bacaan pertama. Reaksi yang
muncul di kalangan penduduk Lida, Saron dan Yope adalah positif. Di Lida dan
Saron dikatakan bahwa setelah menyaksikan penyembuhan yang dilakukan Petrus
atas Eneas, para penduduk “berbalik kepada Tuhan.” (ay. 35). Hal yang sama juga
terjadi di Yope, di mana Petrus membangkitkan Tabita (atau Dorkas). Setelah
Tabita hidup kembali, “banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.” (ay. 42). Ini
disebabkan karena pewartaan itu menyenangkan atau sesuai dengan selera mereka.
Sabda Tuhan hari ini memperlihatkan kepada kita dua cara
beriman kepada Tuhan. Yang pertama adalah cara beriman sesuai dengan selera. Artinya,
kalau apa yang diimani itu sesuai dengan selera atau masuk akal sehat, maka
orang akan menerimanya. Cara kedua adalah cara beriman sesuai dengan kehendak
Allah. Artinya, sekalipun yang diimani itu bertentangan dengan akal sehat atau
tidak sesuai dengan selera, orang tetap menerimanya. Hal inilah yang dilakukan
oleh para rasul. “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah
perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu bahwa Engkau adalah
yang kudus dari Allah.” (ay. 68 – 69).
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar