Renungan
Hari Sabtu Suci, Thn A/I
Bac
I : Kej 1: 1 – 2: 2; Bac II : Kel 14:15 – 15: 1;
Bacaan
Epistola: Rom 6: 3 – 11;
Injil
: Mat 28: 1 – 10
Hari ini umat katolik bersiap merayakan paskah Tuhan Yesus. Paskah
atau kebangkitan Yesus Kristus adalah juga kebangkitan umat manusia, karena
kematian-Nya untuk menebus umat manusia. Karena itu, kebangkitan-Nya juga untuk
umat manusia. Pada Sabtu Suci ini, umat merayakan perayaan malam peralihan;
peralihan Tuhan Yesus dari alam kematian ke alam kebangkitan. Hal ini ditandai
dengan makam kosong. Dan dalam perayaan Malam Paskah, hal itu terlihat dari
upacara api. Ada peralihan dari keadaan gelap kepada terang karena api. Itulah
Kristus yang telah membawa terang lewat kebangkitan-Nya.
Hari ini bacaan liturgi ada 10 bacaan. Ada 8 bacaan dari
Perjanjian Lama, satu bacaan epistola dan Injil. Bacaan liturgi ini secara
sederhana dan singkat mau menggambarkan karya keselamatan Allah untuk umat
manusia yang berpuncak pada kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Bacaan di awali
dengan kisah penciptaan. Allah menciptakan alam semesta dengan segala isinya,
termasuk manusia. Semuanya dalam waktu 6 hari dan hari ketujuh Allah
beristirahat. Setelah menciptakan semuanya, Allah melihat semuanya itu baik.
Akan tetapi, semua yang baik itu menjadi rusak oleh dosa. Ini dimulai
dari kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa. Dan sejak itu Allah merencanakan
karya keselamatan-Nya untuk mengembalikan situasi yang rusak. Dalam Perjanjian
Lama, Allah mengungkapkan rencana-Nya melalui para nabi. Dan dalam Perjanjian
Baru, Allah sendiri menyatakan rencana-Nya. Allah hadir di tengah manusia dalam
wujud Yesus Kristus. Dengan sempurna Yesus mewujudkan rencana Allah itu lewat
kematian di salib dan kebangkitan. Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Roma
yang menjadi bacaan epistola malam ini, mengatakan bahwa lewat kebangkitan,
maut tidak berkuasa lagi atas Dia (ay. 9). Dan kita, yang telah dibaptis dalam
kematian Kristus (ay. 3), “akan hidup juga dengan Dia.” (ay. 8).
Sabda Tuhan hari ini mau menegaskan kepada kita bahwa sengsara,
wafat dan kebangkitan Yesus merupakan bagian dari rencana keselamatan yang
digagas oleh Allah. Semua itu demi keselamatan umat manusia. Allah ingin
mengembalikan situasi yang telah rusak oleh karena dosa. Oleh karena itu,
perayaan Sabtu Suci ini mengajak kita untuk mensyukuri karya keselamatan Allah
bagi kita. Salah satu wujud syukur itu adalah dengan hidup selaras sesuai
kehendak Allah, meninggalkan kemanusiaan kita yang lama dan hidup dalam manusia
baru. Dengan kata lain, Tuhan menghendaki agar kita mengikuti peralihan dari
manusia lama menuju manusia baru.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar