Renungan Hari Sabtu Biasa XXIX, Thn C/I
Bac
I : Rom 8: 1 – 11; Injil : Luk 13: 1 – 9
Dalam Injil hari ini, Yesus mengeritik
pandangan orang Yahudi yang mengaitkan aib atau penderitaan dengan dosa. Orang berpikir
kalau dirinya tidak mengalami peristiwa aib itu berarti dirinya tidak berdosa. Bagi
Yesus siapa saja bisa mengalami peristiwa itu dan bisa juga berdosa. Namun yang
terpenting adalah pertobatan. Dengan bertobat orang melepaskan diri dari
hukuman dosa, yaitu maut.
Bertobat merupakan gerakan roh. Inilah
yang mau ditekankan Paulus dalam bacaan pertama. Dalam suratnya kepada jemaat
di Roma, Paulus membeberkan refleksinya tentang Yesus yang telah mati untuk penebusan
dosa umat manusia. Oleh kematian-Nya, umat sekarang hidup menurut roh yang
memerdekakannya dari “hukum dosa dan hukum maut.” (ay. 2). Dosa terjadi karena umat
hidup menurut daging. Namun jika umat hidup menurut roh, maka roh itulah yang
akan mendorongnya untuk bertobat.
Sebagai manusia kita tentu tidak
luput dari dosa. Daging kita lemah. Kita selalu mengikuti kecenderungan daging
sehingga akhirnya kita jatuh ke dalam dosa. Sabda Tuhan hari ini menyadarkan
kita akan hal itu. Namun Tuhan juga menghendaki supaya kita selalu bertobat. Melalui
sabda-Nya, Tuhan menyadarkan kita bahwa dengan kematian Yesus di salib, kita
hidup menurut roh. Oleh karena itu, hendaklah kita selalu hidup menurut roh.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar