Renungan Hari Jumat Biasa X, Thn C/I
Bac I :
2Kor 4: 7 – 15; Injil : Mat 5: 27
– 32
Injil hari ini masih merupakan pengajaran Yesus di bukit. Dalam
pengajaran-Nya, Yesus memberikan sebuah tuntutan yang terasa sangat berat. Bagi
siapa saja yang membaca atau mendengarkannya, pastilah menjadi gentar dan takut.
Gimana tidak, karena para murid diminta untuk mencungkil mata atau memotong
tangan bila mata atau tangan berbuat pelanggaran.
Hendaknya ajaran Yesus ini jangan diterima secara hurufiah. Yang
mesti dilihat adalah semangat dari ajaran Yesus ini, yaitu agar kita menjadi
sempurna. Kesempurnaan menutup kemungkinan adanya ketidak-sempurnaan. Jadi,
tidak ada cela atau jangan diberi kesempatan untuk berbuat salah. Dosa membuat
kita tidak sempurna.
Namun Tuhan tetap menyadari bahwa kita manusia adalah makhluk
yang lemah. Paulus, dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus,
berkata bahwa kita itu ibarat bejana tanah liat, yang rapuh; mudah pecah bila
terjatuh (ay. 7). Akan tetapi Paulus mengajak umat untuk tidak mudah menyerah
pada kelemahan, melainkan menyatukan hidup kita dengan hidup Kristus.
Karena itu, sabda Tuhan hari ini pertama-tama mau menyadarkan kita bahwa kita adalah manusia lemah yang dipanggil kepada kesempurnaan. Kelemahan yang ada dalam diri kita tidak melegalkan ketidak-sempurnaan. Justru kelemahan itu membuat kita semakin tergantung pada Allah dan mengikuti panggilan untuk bersatu dengan Kristus.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar