Renungan Hari Minggu Prapaskah V, Tahun C/I
Bac I : Yes 43: 16 – 21; Bac II : Flp 3: 8 – 14
Injil : Yoh 8: 1 – 11
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk melupakan masa lalu dan menatap mesa depan yang baru. Masa lalu ini dikaitkan dengan dosa dan pelanggaran kita. Dengan melupakan masa lalu, kita berjalan di masa kini dan depan tanpa membawa lagi beban dosa itu.
Nabi Yesaya, dalam bacaan pertama, menyampaikan hal itu kepada orang Israel. Apa yang disampaikan Yesaya merupakan pesan dari Allah sendiri. Allah berfirman, "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru." (ay. 18-19). Sesuatu yang baru ini adalah kehidupan, suka dan bahagia (ay. 19-21) yang dipertentangkan dengan kematian, duka dan derita. (ay. 17).
Melupakan masa lalu itulah yang dilakukan Paulus. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi Paulus menulis, "ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (ay. 13-14). Bagi Paulus masa lalunya adalah sampah, karena perkenalannya dengan Kristus. Kristus inilah yang membuatnya menjadi baru.
Injil hari ini mengangkat topik melupakan masa lalu ini sebagai inti pesan Yesus kepada orang Yahudi. "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (ay. 11). Demikian kata Yesus kepada wanita yang berbuat salah. Perkenalan dengan Yesus membawa kehidupan dan kebaruan bagi wanita itu.
Melalui sabda-Nya ini, Tuhan menghendaki kita untuk senantiasa berani meninggalkan masa lalu yang adalah dosa dan pelanggaran kita. Tuhan menghendaki agar kita hidup baru dalam Kristus.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar