Pesan Paus
Benediktus XVI pada Hari Raya Epifani
Saudara-saudari terkasih!
Hari ini
Gereja merayakan Hari Raya Epifani (Penampakan Tuhan). Hari Raya Epifani
merupakan pesta dalam tradisi lama dan sangat terkenal di Gereja Timur.
Penampakan Tuhan kepada umat manusia yang diwakili oleh para Majus dari Timur
yang datang untuk menyembah Tuhan dengan mambawa hadiah (bdk. Mat 2: 1 – 12).
“Cahaya Baru” yang bersinar pada malam natal, hari ini mulai menyinari dunia,
seperti yang ditunjukkan pada bintang, suatu tanda dari langit yang menerangi
dan menuntun pada Majus, dalam perjalanan mereka menuju Yudea, tempat seorang
Bayi Yesus dilahirkan.
Selama
pekan natal dan Epifani semua mengarah pada satu tema tentang cahaya, hal ini
terkait dengan kenyataan bahwa di belahan bumi Utara pada musim dingin, yang
membuat hari-hari lebih lama daripada malam hari. Namun dalam hal ini, kita
semua ingat akan sabda Tuhan Yesus yang mengatakan, “Akulah terang dunia;
barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia
akan mempunyai terang hidup.” (Yoh 8: 12). Yesus adalah matahari yang muncul
dalam cakrawala kehidupan untuk menerangi setiap pribadi dalam peziarahan hidup
kita masing-masing menuju tanah perjanjian. Di sanalah umat manusia hidup
bersatu selamanya dalam persatuan dengan Allah.
Pewartaan
misteri keselamatan ini telah dipercayakan Kristus kepada Gereja-Nya. Santo
Paulus menulis, “yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan
kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada
rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi,
karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh
dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.” (Ef. 3: 5 – 6).
Undangan
dari Nabi Yesaya yang ditujukan pada kota suci Yerusalem, dapat diterapkan
untuk Gereja: “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan
kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan
kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan
kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.” (Yes 60: 1 – 2). Seperti yang dikatakan oleh
seorang nabi: dunia, dengan segala sumber dayanya, tidak sanggup memberikan
cahaya kepada manusia dalam peziarahannya. Namun, melalui sabda Tuhan, telah
memberikan cahaya terang, yang sanggup menerangi seluruh umat manusia di
manapun mereka berada.
Saudara-saudari
terkasih!
Saya
turut berbahagia dan mengucapkan selamat pada Hari Raya Epifani dan kepada
Gereja-Gereja Timur yang menurut kalender Julianus, besok merayakan Natal.
Semoga setiap keluarga maupun komunitas memperoleh cahaya dan perdamaian Kristus
Sang Juru Selamat.
Saya
teringat juga bahwa pada Hari Raya Epifani merupakan
Hari Anak Misioner Sedunia, sesuai yang ditetapkan oleh Serikat Kepausan
Anak-Anak Misioner. Anak-anak di seluruh dunia yang sedang berkumpul, baik di
paroki, komunitas-komunitas yang telah membentuk kesadaran misioner dan
mendukung karya-karya amal dalam bentuk solidaritas bagi rekan-rekannya yang
kurang mampu.
Anak-anakku
terkasih!
Semoga
hatimu terbuka untuk dunia, seperti hati Yesus sendiri, dan sanggup memberikan
perhatian kepada saudara-saudari yang berada di sekelilingmu dan selalu siap
untuk memberikan uluran tangan kepada mereka.
Akhirnya,
saya menyapa dengan penuh kasih sayang bagi semua peziarah yang telah hadir
untuk merayakan Hari Raya Epifani. Saya ucapkan selamat. Selamat Pesta untuk
Anda semua.
Paus
Benediktus XVI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar