Banyak pakar psikologi memaknai masa remaja
sebagai masa peralihan. Orang yang berada pada masa ini sering mengalami
kebingungan. Dibilang anak-anak, bukan; tapi dibilang dewasa juga belum. Akan tetapi
mereka akan sedang menuju kepada kedewasaan. Meski terlihat bahwa peralihan
kepada kematangan itu bersifat otomatis, tetap saja ada sejumlah hambatan. Elizabeth
B. Hurlock, dalam PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.
(edisi 5) memaparkan hambatan umum
untuk melaksanakan peralihan ke kematangan (hlm. 237).
Dasar yang Buruk
Remaja yang tidak membentuk dasar yang baik selama masa kanak-kanak tidak
akan dapat menguasai tugas-tugas perkembangan masa remaja. Seperti dijelaskan
oleh Eisenberg, “Perkembangan optimal dalam masa remaja bergantung
pada keberhasilan tugas perkembangan dalam masa bayi dan masa kanak-kanak.”
Terlambat Matang
Remaja yang terlambat matang tidak mempunyai banyak waktu untuk menguasai
tugas-tugas perkembangan masa remaja dibandingkan dengan remaja yang matang
lebih awal atau anak yang matangnya normal. Banyak di antara remaja yang
terlambat matang baru menyelesaikan perubahan masa puber pada saat masa remaja
hampir berakhir.
Terlampau Lama Diperhitungkan seperti Anak-anak
Remaja yang terlambat matang sering diperlakukan seperti anak-anak pada
saat teman-teman sebayanya diperlakukan sebagai orang yang hampir dewasa.
Akibatnya, remaja dapat mengembangkan perasaan kurang mampu untuk memikul hak
keistimewaan, dan tanggung jawab sejalan dengan kedewasaannya.
Perubahan Peran
Remaja yang bekerja setelah menamatkan SLA atau setelah berhenti sekolah
segera mengalami perubahan peran yang drastis. Ia harus menjalankan peran
dewasa lebih awal dibandingkan dengan teman-teman sebaya yang melanjutkan
pendidikan, dan kurang mempunyai kesempatan unuk mencegah peralihan yang lambat
ke masa dewasa.
Ketergantungan yang Terlampau Lama
Keadaan ketergantungan yang terlampau lama, seperti bila remaja melanjutkan pendidikan sampai awal masa dewasa, merupakan rintangan dalam membuat peralihan ke masa dewasa. Anak perempuan, sebagai kelompok, cenderung dipaksa berada dalam keadaan ketergantungan yang terlalu lama dibandingkan dengan anak laki-laki. Oleh karena itu mereka mengalami hambatan dalam melakukan peralihan ke masa dewasa.
diambil dari tulisan 7 tahun lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar