Sering
kita jumpai ada anak yang begitu mudah bergaul dengan siapa saja, bahkan orang
yang baru dikenal. Ada kesan kedewasaan dalam dirinya. Namun tak sedikit pula
dijumpai anak yang takut atau terkesan malu-malu berhadapan dengan orang baru. Atau
bahkan terhadap banyak hal anak cenderung menjadi penakut. Anak penakut bisa
berdampak pada hilangnya rasa percaya diri anak (baca juga: Kiat Tumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak).
Memang
hal tersebut masih masuk dalam kategori wajar. Namun bukan lantas berarti
orangtua dapat tenang-tenang saja dan membiarkan si anak terus dihantui oleh
rasa takutnya. Jika tidak ditangani dengan baik dan benar, anak bisa tumbuh
menjadi pribadi yang penakut, pemalu dan tidak mandiri. Untuk itu, berikut ini
beberapa tips yang dapat dicoba untuk mengatasi rasa takut pada anak.
1. Tidak menganggap remeh rasa takut anak
Orang
dewasa saja tidak suka diremehkan. Karena itu, jangan sekalipun menganggap
remeh rasa takut yang dialami anak. Tunjukkan bahwa sebagai orangtua kita bisa
memahaminya sepenuhnya, termasuk hal-hal yang ditakuti. Tempatkan diri pada
posisi anak, peluk dan tenangkan ia sambil membisikkan di telinganya: “Semuanya
akan baik-baik saja.” Jika berhadapan dengan orang baru yang kita kenal, namun
belum dikenal anak, perlahan-lahan kita beri pengertian siapa orang baru itu. Dalam
hal ini, sangat baik jika orangtua menggunakan bahasa yang dipahami anak.
2. Dekati dan bicarakan
Cari
tahu apa yang menyebabkan anak jadi takut. Dekati dan ajak anak berbicara,
serta memahami diri dan situasi menakutkan yang menghantuinya. Misalnya, banyak
anak takut sama dokter. Sebenarnya yang ditakuti bukan dokternya, tetapi suntiknya.
Anak takut disuntik. Jika anak diajak bicara maka akan terungkap bahwa
ketakutan itu disebabkan karena rasa sakit dari suntik yang pernah dialami atau
didengar dari orang lain. Untuk itu, orangtua harus memberinya pemahaman. Misalnya,
“Disuntik itu sakit seperti tergores. Kalau tergores sakit sedikit atau banyak?
Sakitnya cepat hilang atau lama?”
Katakan
juga pada anak bahwa kita sangat memahami rasa takutnya dan bahwa kita pernah
juga merasa takut akan hal tersebut waktu masih kecil. Lalu, ajak anak
membayangkan dan memahami bahwa apa yang ditakuti itu sebenarnya bukanlah hal
yang akan membahayakan nyawa atau apapun.
3. Beri semangat
Anak
itu ibarat pot tanaman. Jika orangtua menanamkan hal-hal baik, ia akan tumbuh
dan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Jadi, cobalah untuk menjadi orangtua
yang selalu menanamkan hal-hal positip dalam diri anak. Termasuk ketika
berhadapan dengan rasa takutnya. Berilah ia semangat dengan mengatakan
kalimat-kalimat positif yang menguatkan dan menumbuhkan rasa percaya diri. Bila
perlu, orangtua dapat memberi contoh cara mengatasi rasa takut yang dimiliki
anak atau contoh anak yang berani (bisa mengalahkan rasa takut).
4. Jangan membesar-besarkan
Memahami
rasa takut anak adalah hal yang baik, namun jangan membesar-besarkan rasa takut
itu karena justru akan menambah rasa takut dalam diri anak. Jika kita membesar-besarkan
rasa takut itu, anak semakin yakin bahwa yang ditakutinya adalah hal yang
mengerikan. Orangtua harus berusaha untuk mengecilkan rasa takut itu. Bila perlu,
jika dirasa bahwa rasa takut itu memang tak berarti, menghilangkannya.
5. Beri hadiah dan pujian
Baik
anak-anak maupun orang dewasa suka mendapatkan hadiah. Jadi, cobalah untuk
memberikan pujian dan menjanjikan hadiah dan benda-benda yang diinginkan atau
diperlukan anak jika ia berhasil mengatasi rasa takutnya. Tentu saja hadiah
yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan finansial keluarga, nilai yang dianut
keluarga, ketersediaan benda dan memiliki nilai.
6. Bermain pura-pura
Banyak
motivator terkenal pun masih melakukan bermain pura-pura sebelum berbicara di
depan umum. Cobalah lakukan cara ini pada anak. Jika ia mempunyai suara yang
bagus, cobalah minta ia bernyanyi di panggung pura-pura dengan ibu dan ayah
sebagai penontonnya. Pastikan anak melakukan kontak mata dengan setiap penonton
ketika sedang bernyanyi, demikian pula orangtua. Selain kontak mata, orangtua
harus memberi senyuman kepada anak.
7. Permainan menyenangkan
Cara
lain yang bisa dilakukan adalah melakukan hal-hal menyenangkan dengan
menggunakan elemen yang menjadi obyek ketakutan. Misalnya, membuat
tenda-tendaan dari selimut di dalam kamar, mematikan lampu, membaca cerita atau
bermain bayang-bayang dengan senter dalam tenda yang membuat kegelapan terasa
menyenangkan.
8. Berolahraga
Olahraga
dapat membantu menenangkan tubuh yang tegang karena rasa takut. Karena itu, hal
ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi ketakutan anak. Cobalah untuk
mengadakan acara bermain di luar rumah atau olahraga dalam agenda rutinitas. Arahkan
mereka untuk lebih aktif secara fisik. Bermain bola di lapangan, ayunan,
panjat-panjat di area bermain dan berlari-lari dapat menjadi pelepas
ketegangan.
9. Beri anak cara pengalih rasa takut
Rasa
takut memang tidak bisa hilang dalam sekejap. Dalam proses mengatasinya pun
bisa saja anak dihampiri rasa takutnya kembali. Oleh karena itu, orangtua perlu
memberi cara pengalih rasa takut untuknya. Bisa dengan bernyanyi pelan, teknis
relaksasi, membaca buku, tidur, berbicara pada diri sendiri, main yoyo atau
sejenisnya serta berdoa. Ajari anak bahwa dengan doa, Tuhan akan menjaga dan melindungi
kita. Energi dan pikiran takut dapat dialihkan ke hal yang lain hingga obyek
rasa takut pun berlalu
Demikianlah
9 kiat mengatasi rasa takut pada anak. Perlu diketahui bahwa rasa takut adalah
bagian dari diri manusia dan wajar dimiliki. Orangtua tidak bisa serta merta
memaksa anaknya untuk berubah, tidak perlu merasa takut. Terus dampingi anak
dalam berbagai aspek kehidupannya adalah hal penting agar anak tumbuh menjadi
pribadi yang baik dan positif.
diolah kembali dari Halo Doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar