Renungan
Hari Minggu Biasa III, Thn C/II
Bac
I Neh 8: 3 – 7, 8 – 11; Bac II 1Kor 12: 12 – 30;
Injil Luk 1: 1 – 4, 4: 14 – 21;
Ada kemiripan antara bacaan
pertama dan Injil hari ini. kemiripan itu terletak pada diri Ezra dan Tuhan
Yesus. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Nehemia, dikisahkan bahwa
Ezra, seorang imam sekaligus ahli kitab, membacakan Kitab Taurat. Gambaran ini
mirip dengan Tuhan Yesus di Injil, meski kitab yang dibacakan berbeda. Namun
yang menjadi daya tariknya bukan terletak ada kemiripan itu, melainkan pada
pesannya. Ezra, dalam bacaan pertama, mengajak umat untuk bersukacita. Tapi
sukacita itu tidak hanya dinikmati sendirian. “Kirimlah sebagian kepada mereka
yang tidak sedia apa-apa.” Di sini bacaan pertama mau mengajak kita untuk
peduli kepada orang lain.
Sikap peduli ini-lah yang
diperlihatkan Tuhan Yesus dalam Injil. Dalam Injil Tuhan Yesus membacakan
Kitab Yesaya, dan kemudian menyatakan bahwa nas tersebut sudah terpenuhi dalam
diri-Nya. Artinya, Tuhan Yesus datang ke dunia untuk “menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin,” (ay. 18), pembebasan kepada orang-orang tawanan dan
orang-orang yang tertindas, serta penglihatan bagi orang-orang buta (ay. 19). Di
sini mau dikatakan bahwa Tuhan Yesus sangat peduli kepada orang lain. Ia tidak
puas hanya dengan diri-Nya sendiri.
Pesan bacaan pertama dan
Injil ini kembali direfleksikan dengan bagus oleh Paulus dalam suratnya yang
pertama kepada jemaat di Korintus. Dalam bacaan kedua, Paulus mau mengajak
pembacanya untuk bersikap peduli kepada orang lain. Dasarnya adalah jemaat
merupakan satu kesatuan sebagai satu tubuh Kristus. Paulus mengambil
perbandingan dengan tubuh yang memiliki banyak anggota. Bagi Paulus, Kristus
adalah tubuhnya, sedangkan jemaat adalah anggota-anggotanya. Paulus meminta
supaya tiap-tiap anggota tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, melainkan
anggota tubuh yang lain. Tujuannya cuma satu, yaitu melayani tubuh yang adalah
Kristus.
Sabda Tuhan hari ini mau
menyadarkan kita bahwa kita adalah anggota-anggota dari satu tubuh, yakni
Kristus. Tiap-tiap kita memiliki tugas dan perannya masing-masing. Tugas dan
peran itu bukan semata-mata untuk kepentingan diri sendiri. Kita dipanggil
untuk keluar dari diri sendiri dengan memperhatikan kebutuhan sesama, yang
adalah juga anggota tubuh Kristus. Dengan memperhatikan anggota tubuh yang
lain, secara tidak langsung kita sudah melayani Kristus.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar