Renungan Hari Jumat Pekan Biasa XVII B/II
Bac I Yer 26: 1 – 9 ; Injil Mat 13: 54 – 58
Injil hari ini menampilkan dua sikap
umat terhadap pengajaran Yesus. Pada awal mulanya mereka takjub dan kagum
dengan pengajaran-pengajaran Yesus. Bagi mereka apa yang disampaikan Yesus
sungguh luar biasa. Inilah sikap umat yang pertama. Logikanya adalah rasa kagum
itu berlanjut pada sikap penerimaan akan pribadi dan diri Yesus. Seharusnya
orang-orang akan nge-fans berat pada
Yesus.
Namun yang terjadi justru sebaliknya.
Orang-orang malah tidak menghargai dan bahkan menolak Yesus. Inilah sikap umat
yang kedua. Penolakan terhadap Yesus berarti juga penolakan terhadap kebenaran
dan kebaikan, karena Yesus adalah sumber kebaikan dan kebenaran itu sendiri.
Sikap awal umat itu terjadi karena kebaikan dan kebenaran itu.
Yang menarik adalah kisah Injil hari
ini sama seperti kisah bacaan pertama tadi. Artinya, kalau Yesus ditolak oleh
umat-Nya karena warta-Nya, demikian pula Yeremia ditolak, bahkan mau dibunuh,
juga karena wartanya. Yeremia mewartakan pesan Allah buat umat Israel, bukan
pesan nabi Yeremia. Pesan Yeremia itu demi kebaikan bangsa Israel sendiri, agar
mereka bebas dari murka Allah. Dan warta Yeremia adalah sebuah kebenaran,
karena Allah sendiri menjadi sumbernya.
Hari ini sabda Tuhan mau mengatakan
kepada kita bahwa Allah dan juga Yesus adalah sumber kebaikan dan kebenaran. Kebaikan
dan kebenaran ini berguna untuk hidup kita, bukan untuk Allah atau Yesus. Kebaikan
dan kebenaran itu sekarang ada di dalam Injil atau Kitab Suci. Dan kebaikan
serta kebenaran itu ditawarkan kepada kita. Persoalannya, maukah kita?? Ataukah
kita sudah puas dengan kebaikan dan kebenaran kita sendiri, sehingga merasa
tidak butuh kebaikan dan kebanaran dari Yesus (Allah)?
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar