SANTO STEFANUS I, PAUS & MARTIR
Pria kelahiran Roma ini
menjadi paus pada 12 Mei 254 hingga wafatnya pada 2 Agustus 257.
Kepemimpinannya atas Gereja Kristus berlangsung antara masa pemerintahan Kaisar
Decius dan Valerianus yang diwarnai dengan penganiayaan terhadap orang-orang
kristen. Paus Stefanus terkenal luas karena membela sahnya permandian yang
diberikan oleh seorang bidat. Pembelaan itu dilancarkannya sebagai perlawanan
terhadap Siprianus, Uskup Kartago bersama uskup-uskup Afrika dan Asia Kecil
lainnya yang mengajarkan bahwa permandian yang diberikan oleh seorang bidat
tidaklah sah karena pribadi pelayannya berada dalam keadaan berdosa dan karena
itu tidak pantas melayani sakramen. Dalam pembelaannya Paus Stefanus menekankan
bahwa rahmat sakramen berasal dari Kristus sendiri, bukan dari pribadi
pelayannya.
Paus Stefanus juga
menghadapi masalah-masalah gerejawi di Spanyol dan Perancis. Di Spanyol, ketika
Kaisar Decius melancarkan penganiayaan terhadap umat kristen, dua orang Uskup
Spanyol, yaitu Martial dan Basilides, meninggalkan Gereja. Keduanya melakukan
beberapa kesalahan serius yang merugikan Gereja dan mencemarkan iman kristiani.
Peristiwa itu terjadi sewaktu Paus Lucius I (253 – 254) yang digantikan
Stefanus, memangku jabatan sebagai paus. Ia mendukung pemecatan yang dilakukan
uskup-uskup Spanyol lainnya terhadap Martial dan Basilides. Tatkala Stefanus
memangku jabatan paus, Basilides dengan tipu daya yang licik berhasil
memenangkan dukungan banyak orang untuk kembali memangku jabatannya sebagai
uskup. Uskup-uskup Spanyol memprotes dan meminta bantuan Siprianus untuk
mencegah hal itu.
Siprianus segera
mengadakan rapat bersama Uskup Afrika lainnya untuk mempertahankan keputusan
terdahulu, bahwa meskipun Martial dan Basilides sudah bertobat, namun mereka
tidak boleh lagi memangku jabatan sebagai uskup. Hal ini didukung oleh Paus
Stefanus, meskipun ditolak oleh Basilides.
Di Perancis,
uskup-uskup Perancis memohon kepada Paus Stefanus agar memberhentikan Uskup
Marsianus dari Arles, yang tidak mau menerima kembali orang-orang murtad yang
sudah bertobat. Karena paus tidak segera menanggapi permohonan itu, uskup-uskup
Perancis meminta bantuan Siprianus untuk menangani masalah ini. Tapi kemudian
Paus Stefanus memecat Marsianus yang terus berpegang pada ajaran Novatian dan
menggantikannya dengan uskup lain.
Paus Stefanus dengan
setia mendampingi umat dalam masa penganiayaan itu. Ia dihormati sebagai
martir, meskipun bukti-bukti tentang kemartirannya tidak jelas diketahui.
Beliau dikuburkan di pekuburan Santo Kallistus di Roma.
Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar