Sabtu, 19 Juli 2014

Renungan Hari Sabtu Biasa XV - Thn II

Renungan Hari Sabtu Biasa XV, Thn A/II
Bac I    Mi 2: 1 – 5; Injil                    Mat 12: 14 – 21;

Sabda Tuhan hari ini mau berbicara mengenai niat jahat. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Mikha, dikatakan bahwa orang yang memiliki niat jahat terhadap sesamanya dikecam. “Celakalah orang-orang …. yang merencanakan kejahatan di tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar.” (ay. 1). Mikha melihat bahwa niat, sekalipun bukan merupakan aksi, memiliki potensi besar untuk menjadi aksi nyata. Hal ini terlihat dari ungkapan Mikha bahwa niat direncanakan di tempat tidur (merujuk pada waktu, yaitu malam) dan akan dilakukan  pada waktu fajar.

Dalam Injil niat jahat itu terlihat pada diri orang-orang Farisi. Dikatakan bahwa karena “kalah malu” terhadap Tuhan Yesus, mereka “bersekongkol untuk membunuh Dia.” (ay. 14). Mereka memiliki niat jahat terhadap Tuhan Yesus. Yesus tidak hanya mengetahui niat jahat itu, melainkan sadar bahwa niat itu berpotensi menjadi aksi. Karena itu Injil menceritakan bahwa Tuhan Yesus menyingkir dari sana (ay. 15). Tuhan Yesus memilih menghindar, tidak mau berkonfrontasi yang hanya memuluskan niat jahat kaum Farisi itu. Tuhan Yesus memilih beraksi dalam diam.

Setiap orang tentulah pernah mengalami disakiti. Terhadap orang yang telah menyakiti kita, selain menimbulkan rasa benci, juga akan muncul niat balas dendam. Sabda Tuhan hari ini dengan tegas memperlihatkan bahwa memiliki niat jahat itu tidaklah baik, malah dikecam. Jadi, sekalipun belum berwujud, ia sudah dinyatakan tidak baik, apalagi sudah berwujud dalam aksi nyata. Karena itu, niat jahat harus dihindari. Tuhan, melalui sabda-Nya, mengajak kita untuk tidak merencanakan kejahatan kepada siapa saja. Tuhan menghendaki supaya kita menyingkirkan niat jahat dari dalam hati kita.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar