Kamis, 20 Februari 2025

RENUNGAN HARI KAMIS BIASA VI, THN I

Renungan Hari Kamis Biasa VI – Thn I

Bac I           Kej 9: 1 – 13; Injil           Mrk 8: 27 – 33

Tak kenal maka tak sayang. Pepatah ini tentu sudah tak asing bagi kita. Di sini mau dikatakan bahwa kita bisa dekat atau sayang seseorang bilang kita mengenalnya. Jika tidak atau belum kenal pastilah dalam berkomunikasi ada perasaan canggung dan kikuk. Pengenalan yang diharapkan di sini tentulah bukan sebatas pengenalan permukaan saja. Kita diajak untuk mengenal lebih mendalam. Duc in altum. Dengan pengenalan yang mendalam, kita sampai pada rasa hormat pada pribadi seseorang serta bisa menerima dia apa adanya.

Dalam bacaan pertama Allah memperkenalkan esensi terdalam kemanusiaan kepada kita, yaitu bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang segambar dengan diri-Nya. Dengan pengenalan inilah, maka wajar bila Allah tidak menghendaki terjadinya penumpahan darah manusia alias tidak membunuh. “Sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.” (ay. 6). Tuhan Yesus telah memperluas makna “membunuh” menjadi tidak menghina, tidak memfitnah, dst. Kalau kita menghina atau memfitnah apalagi membunuh, bukan saja manusia yang menjadi korbannya, melainkan Allah, karena manusia itu segambar dengan Allah.

Sedangkan dalam Injil terlihat pengenalan Petrus akan Yesus hanya sebatas permukaan saja. Karena itu, ketika Yesus menyampaikan bahwa Anak Manusia akan menanggung banyak penderitaan, ditolak dan dibunuh (ay. 31), Petrus menegur Yesus (ay. 32). Dia tidak bisa menerima Yesus sebagai Mesias apa adanya. Dia tak bisa menerima jalan hidup Yesus sesuai kehendak Allah, melainkan harus menurut kemauannya.

Oleh karena itu, sabda Tuhan hari ini mau mengajak kita untuk berupaya melakukan pengenalan lebih mendalam. Pengenalan atas sesama manusia dan juga terhadap Allah serta alam ciptaan. Dengan demikian maka kita dapat menghargai sesama kita dan alam ciptaan serta menerima rencana kehendak Allah.

by: adrian 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar